Menjadi Peduli Lingkungan dan ‘Kaya’ bersama Forum Diskusi Waste to Wealth
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
*Anisa Auvira, perwakilan Himpunan Mahasiswa Teknik Pangan (HMPG) ITB memberikan pemaparan mengenai pemanfaatan limbah cangkang telur dalam Forum Diskusi Waste to Wealth, Sabtu (23/1/2021). (Foto: Laurahoney)
BANDUNG, itb.ac.id? Himpunan Mahasiswa Jurusan Multikampus ITB mengadakan Forum Diskusi berjudul Waste to Wealth, Sabtu (23/1/2021). Di bawah Keresidenan Multikampus Kabinet ‘Arunika’ Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, forum ini dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi (HMTB) ‘Rinuva’ ITB dengan pembicara Yusrin Ramli, Himpunan Mahasiswa Teknik Pangan (HMPG) ITB dengan pembicara Anisa Auvira, Himpunan Mahasiswa Rekayasa Pertanian (Himarekta) ‘Agrapana’ ITB dengan pembicara Abdul Halim, Ikatan Mahasiswa Kewirausahaan (IMK) ‘Artha’ ITB dengan pembicara Basaria Renata, Keluarga Mahasiswa Infrastruktur Lingkungan (KMIL) ITB dengan pembicara Ramandini Eka, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) U-Green ITB dengan pembicara Halimatussadiyah Assyifa dan Afiya Nadhifah Syarif.
Forum diskusi kali ini mengangkat tema pengolahan limbah skala kecil atau skala rumahan. Penanggung Jawab Forum Diskusi Waste to Wealth Tri Sefa Ramadhani mengungkapkan, forum ini dilatar belakangi oleh kepedulian tim yang merancang program kerja terhadap lingkungan dan sustainability. Semakin menumpuknya sampah di dunia, terutama di Indonesia, para tim merasa bahwa orang-orang perlu untuk memahami dan peduli tentang masalah lingkungan ini. Dimulai dari limbah skala kecil (rumah tangga), pengolahan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang keilmuan. “Pengolahan limbah itu tanggung jawab bareng-bareng yang bisa dan sebenarnya harus dimulai dari rumah masing-masing,” ujarnya.
Waste to Wealth yang ditujukan ke mahasiswa ITB ini bertujuan agar para mahasiswa lebih sadar bahwa permasalahan sampah merupakan hal yang darurat sekarang. Walaupun begitu, banyak solusi yang dapat dilakukan dan dimulai sendiri serta alternatif pengolahannya pun bermacam-macam. Ditinjau dari data konkret, pengolahan limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dilihat dari berbagai keilmuan. Selain itu, dalam forum ini dijelaskan produk apa saja yang dihasilkan dan cara pembuatan dari berbagai metode pengolahan sesuai bidang keilmuan dari setiap HMJ. Dalam jangkauan yang lebih luas, forum ini juga menjelaskan tentang peninjauan SDG, rantai pasok, bahkan peluang berbisnis yang tentunya akan bermanfaat.
“Kalau dari aku sendiri, forum ini bisa memperluas pandangan dan wawasan tentang betapa pentingnya pengelolaan limbah ini buat dimulai dan jadi lebih tau manfaat serta opportunity yang bisa kita ambil dengan lebih sadar akan hal ini,” ungkap Sefa.
Di akhir wawancara, Sefa juga menyampaikan harapan diadakannya forum diskusi ini. Seperti tujuan utamanya, ia berharap para peserta Waste to Wealth dapat lebih peduli dengan limbah, terutama hasil konsumsi sendiri, sehingga dapat lebih sadar dan bertanggung jawab.
“Kalaupun memang ga langsung dilakukan pengolahannya, at least jadi tau sebenernya ada loh upaya yang bisa dimulai dari diri sendiri dari rumah masing-masing, dan ada loh manfaatnya kalo jadi lebih peduli dan bahkan ada opportunity yang bisa diambil kalau memang tertarik untuk memanfaatkannya,” pungkasnya.
Reporter: Laurahoney Azzahra (Teknik Pangan, 2019)