Menpora Ajak Mahasiswa ITB Majukan Prestasi Olahraga Indonesia
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
Pria yang mendapatkan jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada usianya yang ke 44 tahun ini menyampaikan beberapa hal pada kuliah umum ini diantaranya adalah tugas pokok dan fungsi pemerintah dalam bidang pemuda dan olahraga, prestasi olahraga Indonesia di tingkat internasional, dan mengenai pencapaian prestasi tanpa doping. Dalam kesempatan kali ini, Menpora juga menyampaikan mengenai Program Indonesia Emas (PRIMA).
"Bendera dan lagu kebangsaan sebuah negara akan dipertunjukkan di negara lain dalam dua kesempatan yaitu adanya kunjungan presiden dari negara lain atau dalam pertandingan keolahragaan," ujar Roy Suryo. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi dalam keolahragaan merupakan hal yang dapat membuat Indonesia menjadi lebih dihargai oleh negara lain.
Prestasi olah raga Indonesia saat ini cukup baik di tingkat Asia dan Asia Tenggara, Indonesia mendapatkan peringkat pertama dalam SEA GAMES 2012 dan peringkat ke-14 pada Asian Games. Namun pada tingkat Olimpiade, Indonesia hanya mendapatkan peringkat ke-63. Tertinggalnya teknologi yang dimiliki Indonesia merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tertinggalnya prestasi Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Dengan adanya teknologi yang lebih canggih dapat mendukung kemajuan prestasi atletnya, misalnya dengan teknologi yang dimiliki Jepang melakukan penelitian untuk menemukan bahan latex yang paling sesuai dengan tubuh atlet agar gerakan atlet tidak terhambat oleh pakaian yang dikenakan. Hal ini sering disebut sebagai sport science.
Maka dari itu mengembangkan sport science merupakan salah satu program kerja dari Menpora saat ini untuk meningkatkan prestasi atlet Indonesia. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan membangun Laboratorium Uji Doping pertama di Indonesia yang dibangun di Kampus ITB Ganesha.
Dengan dibangunnya laboratorium ini diharapkan atlet Indonesia akan terhindar dari permasalahan doping yang dapat menurunkan harkat dan martabat atlet itu sendiri. Selain itu juga dengan adanya laboratorium ini dapat menjadikan kemungkinan Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertandingan olahraga kelas dunia dan merupakan perwujudan dari Indonesia yang menuju kemandirian bangsa.