Menyongsong Era Digital Bersama Program Multidisiplin Digital Technopreneurship ITB

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Memasuki era Revolusi Industri 4.0, tantangan dan peluang baru terus bermunculan di tengah masyarakat modern. Salah satu fenomena yang paling menonjol adalah munculnya "digital divide" atau kesenjangan digital, yang kemudian berkembang menjadi "cyber-physical divide". Fenomena ini mencerminkan perbedaan tingkat adopsi teknologi baru di antara berbagai kelompok masyarakat, menciptakan kesenjangan antara dunia siber dan dunia fisik.

Perpaduan antara dunia fisik dan dunia siber semakin nyata dengan pesatnya perkembangan teknologi seperti virtual reality, augmented reality, digital twin, dan metaverse. Menyadari pentingnya kesiapan dalam menghadapi tantangan ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka Program Multidisiplin: Digital Technopreneurship. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan talenta yang mampu menjembatani kesenjangan tersebut dan menghasilkan solusi inovatif bagi industri dan masyarakat.

Program Multidisiplin Digital Technopreneurship menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk menawarkan pendekatan holistik dalam menyelesaikan masalah teknologi dan nonteknologi. Melalui kolaborasi lintas program studi, program ini mengembangkan use-case yang relevan dengan kebutuhan nyata, memastikan bahwa solusi yang dihasilkan bukan hanya berdasarkan penerapan teknologi semata, tetapi juga dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan sistem dan bisnis.

   

Mahasiswa dalam program ini akan dibekali dengan kemampuan untuk memahami dan mengintegrasikan berbagai teknologi. Mereka akan dilatih untuk mencari kombinasi solusi terbaik antara people, process, technology, dan data.

Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Dr. Tutun Juhana, S.T., M.T., mengatakan bahwa lulusan dari program ini akan memiliki kompetensi inovasi serta entrepreneurship dalam sektor industri dan bisnis, pemahaman mendalam tentang teknologi digital terkini, kompetensi rekayasa dan inovasi teknologi digital yang dibutuhkan pasar, serta kalkulasi ekonomi dalam proses kreasi produk digital komersial.

Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro, Burhanuddin Halimi, S.T., M.T., Ph.D., menambahkan bahwa program ini memberikan penekanan lebih pada aspek kerja sama tim secara multidisiplin serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan proses desain sistem komponen maupun proses produk-produk atau layanan digital.

Program Multidisiplin Digital Technopreneurship ITB bertujuan untuk melahirkan talenta-talenta andal yang siap menghadapi tantangan era digital dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri dan masyarakat. Dengan memadukan pengetahuan lintas disiplin, program ini menjawab kebutuhan dunia digital yang terus berkembang dan menawarkan solusi inovatif yang relevan dan aplikatif.

Terdapat dua jalur pilihan yang dapat diikuti oleh calon mahasiswa, antara lain jalur pilihan rekayasa dan manajemen keamanan informasi yang melengkapi mahasiswa dengan perkuliahan manajemen pembangunan produk, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen inovasi. “Saat penelitian tesis diharapkan menghasilkan produk inovasi di sektor industri keamanan, privasi, dan forensik digital,” ucap Prof. Dr.-Ing. Ir. Suhardi, M.T., Koordinator Jalur Pilihan Rekayasa Manajemen dan Keamanan Informasi.

Jalur kedua, yakni jalur pilihan layanan teknologi informasi yang berfokus pada pengembangan dan inovasi layanan digital, arsitektur enterprise, dan proses bisnis serta beragam teknologi terkini dalam era revolusi industri 4.0.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, Anda dapat mengakses https://admission.itb.ac.id/info/program-magister/.

Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)