MEREBAK 2024: Merayakan dan Mengeksplorasi Dunia Buku Anak di ITB
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (DKV FSRD ITB) kembali menampilkan karya mahasiswa melalui Pameran Akhir Semester “MEREBAK 2024”. Acara ini merupakan bagian dari Mata Kuliah DK3074 Eksplorasi Buku Anak, Literasi, dan Media (EBA ITB), yang berlangsung pada Kamis dan Jumat, (16-17/01/2025), di Design Center, Gedung CADL FSRD ITB. MEREBAK menjadi ajang apresiasi atas kreativitas dan dedikasi mahasiswa dalam mengeksplorasi dunia literasi anak.
Dalam sambutannya, Rektor ITB periode 2020-2024, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengajak masyarakat, khususnya para orang tua, untuk kembali menjadikan buku sebagai bagian penting dalam kehidupan keluarga. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, Prof. Reini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata. Buku, menurutnya, adalah salah satu cara efektif untuk mengajak anak-anak menjelajahi imajinasi, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta memperkaya kosakata.
“Buku-buku seperti ini bukan hanya sekadar bahan bacaan, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya hubungan antarindividu, khususnya dalam keluarga. Media seperti buku menawarkan nilai-nilai yang tidak tergantikan, meskipun teknologi terus berkembang. Saya merasa kegiatan seperti ini sangat relevan dalam mengingatkan kita tentang pentingnya media tradisional di tengah kemajuan zaman,” ujar Prof. Reini.
Wakil Dekan Bidang Akademik FSRD ITB, Dr. Nurdian Ichsan, S.Sn., M.Sn., dalam sambutannya mjuga menambahkan bahwa mata kuliah ini mencerminkan bagaimana kurikulum ITB terus berkembang untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Saya sangat senang karena dengan mata kuliah ini mencerminkan bagaimana idealnya tugas-tugas di kampus dapat berdampak langsung pada masyarakat.
Kegiatan-kegiatan dalam kelas ini tidak hanya berhenti di lingkungan akademik, tetapi juga melibatkan pihak luar, menciptakan manfaat nyata,” tutur Dr. Ichsan.
Mata kuliah Eksplorasi Buku Anak, Literasi, dan Media (EBA) yang diampu oleh Dr. Riama Maslan Sihombing, M.Sn., merupakan mata kuliah baru salah satu inovasi dalam kurikulum baru ITB. Sebagai mata kuliah lintas disiplin, EBA diikuti oleh 158 mahasiswa dari berbagai program studi seperti Informatika, Matematika, Seni Rupa, Kriya, Desain Komunikasi Visual, dan program studi lainnya. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa belajar bagaimana menghidupkan buku anak melalui kegiatan interaktif dan praktis.
Selama satu semester, mahasiswa terlibat dalam berbagai aktivitas seperti membaca buku dengan lantang (read aloud), analisis buku, penelitian, hingga praktik kreatif.
“Mata kuliah ini dirancang untuk menjelajahi dunia buku anak secara interaktif dan praktis. Kami menggali peran penting buku anak dalam literasi, perkembangan anak, dan dampaknya bagi masyarakat,” jelas Dr. Riama dalam sambutannya.
Tidak hanya di dalam kelas, mahasiswa juga melibatkan diri dalam kegiatan lapangan yang variatif. Mereka melakukan aktivitas di kebun binatang, sekolah dasar, kafe, museum, hingga studio seni. Pengalaman ini memberikan wawasan nyata tentang bagaimana menciptakan suasana yang menarik dan relevan bagi anak-anak.
Salah satu kelompok bahkan berkesempatan mengikuti acara di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, dengan konsep pasar seni ramah anak. Mereka tidak hanya membacakan buku, tetapi juga menciptakan produk seperti boneka (puppet) dan merchandise yang menarik bagi anak-anak.
Dalam pameran MEREBAK 2024, mahasiswa memamerkan hasil akhir berupa pertunjukan kreatif, hingga produk interaktif yang dirancang khusus untuk audiens anak-anak. Karya-karya ini tidak hanya dipajang, tetapi juga dihidupkan melalui berbagai kegiatan selama pameran, seperti mendongeng dan pertunjukan boneka.
Dr. Riama mengungkapkan harapannya untuk terus mengembangkan mata kuliah EBA dan memperluas dampaknya. Beliau berharap kegiatan serupa dapat menginspirasi kampus-kampus lain untuk menyelenggarakan program yang fokus pada aktivasi buku anak.
“Dunia buku anak saat ini sangat berkembang dibandingkan sepuluh tahun lalu. Sekarang, ada banyak media yang tidak hanya berupa buku cetak, tetapi juga media interaktif dan digital. Selain itu, penghargaan terhadap buku anak juga semakin meningkat, seperti penghargaan TaCita dan penghargaan lainnya. Buku anak tidak lagi hanya dipandang sebagai sarana informasi, tetapi juga sebagai karya seni,” pungkasnya.
Melalui pemeran MEREBAK 2024, DKV ITB menunjukkan komitmennya dalam menciptakan generasi emas yang bahagia, kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan melalui inovasi di dunia literasi anak. Pameran ini tidak hanya menjadi bukti dedikasi mahasiswa, tetapi juga simbol kolaborasi lintas disiplin yang membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)
Dokumentasi: Arsip EBA ITB (DKV ITB)