Kompetisi ini menantang peserta mengembangkan solusi kreatif dan inovatif bagi Momchips, brand spesialis produk keripik dari bahan buah, sayur, dan ubi, untuk meningkatkan teknologi produksi dan mengoptimalkan ekspor ke negara-negara seperti Singapura, Korea Selatan, Dubai, dan Taiwan.

Tim Thinkerbell memenangkan kompetisi dengan strategi inovasi teknologi untuk optimalisasi pemasaran dan pengiriman ekspor melalui konsep BOPS (Branding, Overseas Assessment, Projects, and SOP). Mereka fokus pada regulasi ekspor-impor, analisis pasar setiap negara tujuan, dan cara efektif untuk branding Momchips.

Tim ini mengandalkan pembelajaran mandiri melalui platform seperti YouTube, webinar, dan internet. Pendekatan ini membantu mereka dalam mengembangkan ide-ide inovatif dan memperdalam pemahaman terhadap tantangan bisnis yang dihadapi.

Kompetisi ini terdiri atas tahap proposal, pembuatan pitch deck, dan pitching. Bagi mereka, tahap paling berkesan adalah tahap pitching karena diharuskan menyampaikan strategi dengan jelas kepada para juri, termasuk pihak collaborator BCC Creasie.

Tahap ini juga diikuti tim dari perguruan tinggi lain, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Udayana (Unud). Tim Thinkerbell bersyukur dapat belajar dari tim-tim yang lebih berpengalaman.

"Fun fact, kami merupakan tim dengan anggota termuda. Kami sangat bersyukur dapat kesempatan melihat pitching dan belajar dari tim yang lebih berpengalaman," kata Patricia.

Patricia yang juga Duta Kampus ITB 2024 memberikan beberapa tip bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti business case competition di masa mendatang. "Perbanyak research dan cari sumber pembelajaran dari tim-tim lain yang sudah berpengalaman untuk terus meningkatkan pengetahuan. Selalu punya komunikasi yang baik dengan sesama anggota tim, saling membantu dan melengkapi satu sama lain," ujarnya.

Reporter: Indra Putra Lohanata (Aktuaria, 2021)