Nge-JAMU Bersama Pojok Herbal SF ITB: Tetap Sehat dan Bugar saat Ramadan
Oleh Artanti Mirta Kusuma - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Pojok Herbal Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (SF ITB) mengadakan kegiatan nge-JAMU (Ngejajal Ilmu Sambil Minum Sehat Bersama Sekolah Farmasi ITB) dengan tema "Tetap Bugar dan Sehat di Bulan Ramadan dengan Berolahraga" di Pojok Herbal Sekolah Farmasi ITB, Selasa (25/02/2025).
Kegiatan ini mengundang Dr. Muhamad Fahmi Hasan, S.Pd., M.Or., Dosen Kelompok Keahlian Ilmu Keolahragaan SF ITB dan Pegiat Literasi Olahraga dan Kesehatan ITB sebagai narasumber.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan Ramadan ini membahas mengenai olahraga saat puasa. Olahraga kala menjalankan ibadah puasa tetap dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi tubuh. Olahraga yang dilakukan saat puasa adalah olahraga yang biasa dilakukan. Untuk pemula, disarankan memulai dengan olahraga ringan seperti jalan santai. “Semampunya saja dulu untuk pemula. Baiknya seperti itu, mau tidak mau suka atau tidak suka, puasa itu memengaruhi kondisi tubuh,” ujar Dr. Fahmi.
Adapun waktu terbaik untuk berolahraga sangat beragam, disesuaikan dengan kondisi tubuh. Dr. Fahmi merekomendasikan waktu terbaik olahraga saat puasa yakni satu jam sebelum berbuka puasa, setelah berbuka hingga sebelum Isya, dan setelah salat tarawih.
Jenis olahraga sebelum berbuka puasa misalnya lari atau yoga, dilakukan agar tubuh tidak terlalu lama dehidrasi. Sementara itu, olahraga sesudah salat tarawih dapat dilakukan namun sebaiknya tidak lebih dari dua jam menjelang tidur. Hal itu karena tubuh memerlukan waktu 2-3 jam setelah berolahraga untuk kembali ke kondisi rileks sehingga tidur tetap nyaman dan berkualitas.
Terdapat saran berolahraga saat puasa antara lain memilih olahraga yang sesuai dengan karakteristik tubuh, riwayat kesehatan, dan kepribadian. Selain itu, jangan terpaku pada kecepatan orang lain, fokus pada kemampuan diri sendiri. Kunci dari keberhasilan olahraga adalah konsisten dengan melihat kemampuan diri sendiri.
Dr. Fahmi berpesan agar puasa tidak menjadi penghalang untuk berolahraga, “Semua pada dasarnya, kita tahu olahraga baik untuk kesehatan. Olahraga itu tidak harus selalu tentang jogging, push up. Kita maksimal yang ada di sekitar kita, ada kursi kita bisa stretching. Dan puasa itu tidak jadi alasan untuk berhenti berolahraga.”
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ruang diskusi antara Sekolah Farmasi dengan sekolah/fakultas lainnya,
“Harapannya kita makin banyak kolaborasi sama fakultas dan sekolah lain. Karena kan di sini kami inginnya ada sharing ide dan obrolan diskusi santai tapi berbobot. Sambil kita juga di sini ingin memperkenalkan Pojok Herbal. Di sini ada produk-produk dari hasil riset Sekolah Farmasi, kami coba pasarkan. Mulai dari jamu, teh herbal, ada juga beberapa suplemen dan juga obat herbal yang kami kembangkan dari hasil riset sekolah farmasi,” ujar apt. Yangie Dwi, Ph.D., selaku moderator.
Reporter: Artanti Mirta Kusuma (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)