Obituari: Kartunis Priyanto Sunarto Tutup Usia

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Kabar duka menyelimuti kita semua, pada Rabu (17/09/14) seorang desainer grafis, ilustrator, kartunis, dan pengajar kebanggan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB telah meninggal dunia di Rumah Sakit Borromeus, Bandung pukul 13.00 WIB. Dikabarkan bahwa Priyanto Sunarto mengalami penurunan kondisi kesehatan. Esoknya, pada Kamis (18/09/14) diadakan pelepasan jenazah Almarhum Priyanto di Aula Timur ITB sebelum dimakamkan di pemakaman Sirnaraga, Bandung.

Priyanto merupakan alumni jurusan Seni Rupa ITB 1973, kemudian beliau menyelesaikan pendidikan Doktor di kampus yang sama dengan disertasi "Metafora Visual Kartun Editorial pada Surat Kabar Jakarta 1950-1957" . Pria kelahiran Magelang, 10 Mei 1947 silam ini tidak hanya pribadi kartunis dan desainer kebanggaan FSRD ITB, Priyanto juga merupakan salah satu penggagas Ikatan Perancang Grafis Indonesia (IPGI) yang sekrang berganti nama menjadi Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI). Semasa hidupnya, beliau juga aktif mengajar di beberapa universitas di Bandung dan Jakarta.

Priyanto mengabdikan dirinya sebagai pengajar di FSRD ITB selama kurang lebih 34 tahun 3 bulan. Selama masa baktinya tersebut, Priyanto pernah menjabat sebagai Ketua Studio Desain Grafis, Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual (1984-1994), Anggota Majelis Jurusan (1997-2005), Ketua Majelis Jurusan (2005), Ketua Kelompok Keilmuan Komunikasi Visual dan Multimedia (2006-2010), Ketua Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain (2006-2011), Anggota Senat FSRD (2005-2008) serta Ketua Senat FSRD ITB (2008-2011).

Kontribusi untuk Desain Komunikasi Visual Indonesia

Selain itu, sebagai pakar bidang Desain Grafis, Priyanto juga pernah terlibat dalam merintis tumbuhnya beberapa lembaga pendidikan seperti Studio Komunikasi Grafis dan Seni Grafis IKJ, Program Studi Desain Grafis Universitas Trisakti, Fakultas Desain Universitas Widyatama Bandung, Politeknik Seni Yogyakarta, serta program studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pembangunan Jaya Jakarta. Secara profesional, Priyanto juga dikenal sebagai kartunis di beberapa media massa terkemuka seperti majalah TEMPO lama (1977-1994), Forum Keadilan (1974- 1997), TempoInteraktif (1996-2003), majalah KONTAN (1996-1998), Detektif dan Romantika (1996-2000) serta TEMPO Baru (1998-2010). Sederet panjang keanggotaan organisasi seni juga Priyanto miliki berkat wawasan profesionalnya tersebut, salah satunya dewan pengarah IPGI dan anggota kehormatan Paguyuban Kartunis Indonesia.

Begitu banyak karya Priyanto yang juga meraih penghargaan , seperti penghargaan karya grafis terbaik pada pameran tahunan Seni Rupa ITB 1969, kartun editorial terbaik sejak 1988 hingga 1994 dari Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta Raya, Penghargaan unique design, Lomba Logo "Regional Da'wah Council of Southern Asia and Pacific" (RISEAP), Kualalumpur, dan lainnya. Karya uniknya biasa kita jumpai pada halaman majalah Tempo, buku, atau karya seni rupa. Priyanto memiliki karakter tokoh khas bernama Sartempe, lelaki kurus berambut tegak. Karya beliau memang dikenal terlihat lebih usil, nakal dan lucu. Pada Februari hingga Maret lalu, puluhan
karya Priyanto dan mendiang S. Prinka yang juga merupakan ilustrator Tempo dipamerkan dalam eksibisi bertajuk "Opini dan Legasi" di Galeri Soemardja ITB.

Selamat Jalan, Almarhum Priyanto

Kepergian Almarhum Priyanto sungguh merupakan suatu kehilangan yang besar dengan sederat peran, keterlibatan aktif, wawasan pengetahuan, dan perhatian Almarhum Priyanto akan pendidikan komunikasi visual. Kepergian beliau bukan hanya berarti kehilangan besar bagi istri dan lima anak terkasih yang ditinggalkannya, tetapi juga bagi segenap civitas akademika FSRD ITB serta dunia pendidikan desain komunikasi visual di Indonesia.

Selamat jalan Pak Priyanto Sunarto,
Terimakasih atas segala dedikasi, kontribusi, dan ilmu yang telah diberikan.

Dokumentasi : dari berbagai sumber