Ocean Summit 2016: Wujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Oleh Anin Ayu Mahmudah

Editor Anin Ayu Mahmudah

BANDUNG, itb.ac.id - Dalam 2 tahun keberjalanan pemerintahan Republik Indonesia (RI) yang dibawa oleh Presiden RI ke-7, berulangkali Ir. H. Joko Widodo mengutarakan gagasannya untuk kembali membawa Indonesia menjadi negara berporos maritim. Sebagai institusi pendidikan tinggi yang mengedepankan teknologi, Institut Teknologi Bandung turut menyumbang kontribusinya dalam beberapa aspek. Melalui Program Studi Teknik Kelautan, digelar sebuah  acara yang mempertemukan pihak-pihak seperti pemerintah, industri dan akademisi dalam serangkaian talkshow, exhibition, workshop, lomba dan campaign dengan tajuk "Ocean Summit 2016". Ocean Summit 2016 merupakan bentuk kerja sama dari Kelompok Keahlian Teknik Pantai dengan mahasiswa Teknik Kelautan yang terhimpun dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan (KMKL) ITB. Acara ini berlangsung pada Senin-Selasa (21-22/11/16) kemarin.

Selayang Pandang Ocean Summit 2016

Ocean Summit 2016 dilatar belakangi  oleh potensi Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, sehingga Indonesia perlu memperhatikan teknologi kelautan dengan lebih serius untuk mengembangkan potensi yang ada. Cita - cita Presiden RI untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia tentunya bukan perkara instan, diperlukan dorongan yang kuat untuk memajukan inovasi teknologi kelautan. Menjadi Program Studi Teknik Kelautan yang mempelajari teknologi kelautan secara mendalam, Teknik Kelautan ITB sepatutnya mampu menjadi agen perubahan yang signifikan dalam menciptakan strategi pembangunan kelautan di Indonesia. Dan bagi mahasiswanya sendiri, hal ini merupakan kewajiban awal untuk turut berkontribusi langsung dalam upaya sinergisasi yang lebih baik.

Bukan sekedar menjadi acara eventual saja, Ocean Summit 2016 memiliki dua poin tujuan utama yaitu mengidentifikasi tingkat penguasaan teknologi maritim Indonesia saat ini untuk mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia serta merumuskan strategi dan road map yang diperlukan untuk meningkatkan penguasaan teknologi kelautan.

Acara ini ditujukan untuk berbagai pihak seperti profesional di bidang kelautan meliputi pemerintah yang didalamnya termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Maritim, serta pihak-pihak di bidang pelabuhan, logistik, perikanan, energi laut, insinyur teknik pantai dan lepas pantai, pemodelan laut, industri migas, BPPT, peneliti dan mahasiswa kelautan. Di luar itu, acara ini juga terbuka untuk umum seperti mahasiswa dari disiplin ilmu lainnya serta masyarakat luas.

Serangkaian acara Ocean Summit 2016 ini meliputi talkshow yang diisi oleh berbagai pembicara yang ahli di bidangnya dilaksanakan di Aula Barat ITB, exhibition dari bermacam perusahaan yang diselenggarakan di Lapangan CC Barat ITB, workshop yang berlangsung di Hotel Patrajasa Dago, presentasi lomba di gedung CIBE ruang 0304, dan campaign yang dilangsungkan di sepanjang jalan Ir. H. Juanda pada waktu Car Free Day (CFD).

Pencapaian dan Pelajaran yang Berharga

Menurut Dzaki Aulia (Teknik Kelautan 2013) selaku ketua pelaksana, kepanitiaan yang berlangsung selama 3 bulan penuh ini memang menyita banyak waktu akademik, namun banyaknya waktu yang dikorbankan tersebut ternyata membuahkan kesuksesan yang tidak terbayangkan. Dzaki mengaku sangat bersyukur dengan banyaknya dukungan yang masuk dari berbagai perusahaan, baik untuk sponsorship maupun expo, dukungan dari berbagai profesional sebagai pembicara yang tentunya sangan mendukung bagi acara ini, dukungan dari seluruh peserta lomba yang rela berjuang dan berpartisipasi untuk acara ini, dukungan dari panitia Ocean Summit 2016 yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya untuk bersama-sama menyusun serangkaian acara ini, dan juga dukungan 4000 massa kampus yang telah meramaikan acara ini.

"Benar-benar nggak pernah membayangkan ini semua akan benar-benar terealisasi. Ini adalah pengalaman baru bagi saya dan teman-teman dalam bekerja sama dengan dosen-dosen untuk membuat acara yang besar namun dalam tempo singkat," ujar Dzaki.

"Harapannya, Ocean Summit akan semakin baik lagi di tahun 2020 berkat bekal dari 2 acara sebelumnya yang sudah sukses. Perlu ditingkatkan dalam persiapan yang lebih matang, meminimalisir kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin terjadi dan semakin detail dalam merancang acara agar acara ini benar-benar menarik minat pemerintah sehingga pesan dari akademisi dapat langsung tersampaikan dan terealisasikan menjadi program pemerintah," tutupnya.