Oceanovolution 2011: Bangkitkan Semangat dalam Mengembangkan Potensi Laut Indonesia
Oleh Muhammad Fikri
Editor Muhammad Fikri
BANDUNG, itb.ac.id - Keluarga Mahasiswa Kelautan (KMKL) ITB menyelenggarakan ajang dwitahunan Oceanovolution 2011. Acara yang berisi seminar bertema kelautan, festival kuliner dan pameran teknologi ini diselenggarakan pada Jumat-Sabtu (18-19/11/11) bertempat di kampus ITB.
Sadar akan besarnya potensi yang dimiliki oleh laut Indonesia, Oceanovolution membawa tujuan untuk mengenalkan Teknik Kelautan kepada masyarakat umum. Indonesia merupakan negara bahari yang memiliki luas laut mencapai 70% dari luas teritorial. Hal tersebut menjadikan aspek kelautan dapat digunakan untuk mendukung perekonomian Indonesia, baik dari segi industri dan pariwisata.
Tantangan yang dimiliki oleh Indonesia dalam mengembangkan sektor kelautan sangat erat hubungannya dengan ketersediaannya infrastruktur baik di daerah pesisir dan lepas pantai. Selain itu, di era pasar bebas menuntut bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dalam segala bidang, termasuk dalam pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan laut. Untuk menghadapi hal tersebut diperlukan langka-langkah untuk mengkaji dan mengembangkan potensi dan kekayaan yang tersimpan di laut Indonesia.
Acara yang diselenggarakan selama 2 hari ini menyuguhkan seminar dengan tema "Tantangan dalam Mengembangkan Pelabuhan Batu Bara" pada hari pertama dan "Pengembangan Infrakstruktur Gas di Indonesia" pada hari kedua. Seminar dihadiri baik oleh kalangan mahasiswa hingga masyarakat umum.
Rajin Sihombing (Teknik Kelautan 2008), selaku ketua acara Oceanovolution menjelaskan tentang tagline "Ocean and Our Future". "Laut Indonesia punya masa depan apabila dari sekarang kita terus berusaha merawat dan menggali potensi yang dikandungnya, " tutur Rajin.
Selain seminar, Oceanovolution juga mengadakan festival kuliner makanan laut. Bertempat di lapangan Campus Center Barat, festival ini menyajikan stand-stand yang menyuguhkan berbagai seafood bercita rasa nusantara, antara lain seperti Coto Makassar dan ikan laut bakar. Dekorasi tempat festival pun dibuat agar menyerupai suasana pantai.
Pameran dengan tema "Kelautan Indonesia" menampilkan berbagai ide dan teknologi di bidang kelautan. Pada pameran ini ditampilkan berbagai teknologi kelautan antara lain torpedo, pembangkit listrik tenaga gelombang, dan remotely operated underwater vehicle (ROV), wahana jelajah yang digunakan untuk melakukan riset bawah laut.
Tantangan yang dimiliki oleh Indonesia dalam mengembangkan sektor kelautan sangat erat hubungannya dengan ketersediaannya infrastruktur baik di daerah pesisir dan lepas pantai. Selain itu, di era pasar bebas menuntut bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dalam segala bidang, termasuk dalam pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan laut. Untuk menghadapi hal tersebut diperlukan langka-langkah untuk mengkaji dan mengembangkan potensi dan kekayaan yang tersimpan di laut Indonesia.
Acara yang diselenggarakan selama 2 hari ini menyuguhkan seminar dengan tema "Tantangan dalam Mengembangkan Pelabuhan Batu Bara" pada hari pertama dan "Pengembangan Infrakstruktur Gas di Indonesia" pada hari kedua. Seminar dihadiri baik oleh kalangan mahasiswa hingga masyarakat umum.
Rajin Sihombing (Teknik Kelautan 2008), selaku ketua acara Oceanovolution menjelaskan tentang tagline "Ocean and Our Future". "Laut Indonesia punya masa depan apabila dari sekarang kita terus berusaha merawat dan menggali potensi yang dikandungnya, " tutur Rajin.
Selain seminar, Oceanovolution juga mengadakan festival kuliner makanan laut. Bertempat di lapangan Campus Center Barat, festival ini menyajikan stand-stand yang menyuguhkan berbagai seafood bercita rasa nusantara, antara lain seperti Coto Makassar dan ikan laut bakar. Dekorasi tempat festival pun dibuat agar menyerupai suasana pantai.
Pameran dengan tema "Kelautan Indonesia" menampilkan berbagai ide dan teknologi di bidang kelautan. Pada pameran ini ditampilkan berbagai teknologi kelautan antara lain torpedo, pembangkit listrik tenaga gelombang, dan remotely operated underwater vehicle (ROV), wahana jelajah yang digunakan untuk melakukan riset bawah laut.