Olah Limbah Kelabu dan Air Hujan untuk Wujudkan Sustainability, Tim Aquasustain ITB Juara 2 LKTIN EXPO UPI 2024

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Aquasustain ITB, yang terdiri atas Anjani Athaya, Rizma Dwinanda Prawira, dan Mely Anggrini. meraih prestasi dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional EXPO UPI 2024.

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa yang tergabung dalam Tim Aquasustain ITB meraih prestasi dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional EXPO UPI 2024. Kompetisi tersebut diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (23/11/2024). Dengan mengusung tema "Manajemen dan Konservasi Sumber Daya Air", tim ini meraih juara kedua, mencerminkan dedikasi dan kompetensi mereka dalam menawarkan solusi inovatif untuk isu pengelolaan air.

Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional EXPO UPI 2024 adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk mendorong kreativitas mahasiswa di seluruh Indonesia. Peserta ditantang untuk menyusun karya tulis ilmiah yang dan memberikan solusi terhadap isu yang diangkat.

Ketertarikan tim, yang terdiri atas Anjani Athaya (Oseanografi, 2022), Rizma Dwinanda Prawira (Meteorologi, 2022), dan Mely Anggrini (Meteorologi, 2022), pada lomba ini didorong oleh keinginan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kelas dalam studi kasus nyata. Dengan latar belakang pendidikan di bidang Oseanografi dan Meteorologi, mereka tertantang mengintegrasikan konsep pengelolaan sumber daya air ke dalam solusi inovatif yang relevan dengan isu konservasi air di Indonesia.

Hasil karya Tim Aquasustain berupa purwarupa yang berisi proses serta medium yang dapat digunakan untuk mengolah limbah kelabu dan air hujan. Keunikan dari purwarupa tersebut adalah adanya constructed wetlands yang menggunakan tanaman vegetasi untuk menjernihkan air.

“Kami mengangkat isu proses pengolahan limbah kelabu dan air hujan untuk akhirnya dapat digunakan kembali untuk keperluan non-potable demi mewujudkan sustainability,” kata Anjani.

Dalam proses persiapan, tim memulai dengan menyusun abstrak yang menjadi langkah awal seleksi kompetisi. Setelah abstrak berhasil lolos tahap penilaian, mereka melanjutkan dengan menulis full paper di bawah bimbingan Dr. Rusmawan Suwarman, S.Si., M.T., dosen meteorologi yang ahli di bidang hidrometeorologi. Setelah dinyatakan lolos ke tahap akhir, mereka berlatih presentasi secara intensif serta memperkirakan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh dewan juri.

Hasil Karya Tim Aquasustain.

“Tahap paling sulitnya tentu saat perumusan ide awal, kami brainstorming dan juga dibantu oleh dosen pembimbing hingga ide ini bisa terbentuk dan kami menjadi juara,” kata Mely.

Menurut tim, strategi kemenangan mereka ada pada pendekatan dalam menyampaikan gagasan secara meyakinkan di babak final. Mereka menyadari bahwa presentasi bukan hanya soal membaca isi salindia, tetapi juga tentang kemampuan "menjual" ide dengan cara yang menarik dan persuasif. Selain itu, suasana kerja tim yang kooperatif dan suportif menjadi kunci keberhasilan mereka.

Tim Aquasustain ITB memberikan pesan kepada teman-teman yang ingin mengikuti lomba serupa. Mereka mengingatkan untuk tidak membatasi potensi diri dengan rasa takut akan kegagalan atau keraguan untuk mencoba. “Jangan takut untuk mencoba, karena sejatinya hal-hal besar itu selalu dimulai dari langkah pertama,” tutur Rizma.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

#prestasi mahasiswa #fitb