Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar ITB: Bentuk Pertanggungjawaban Akademik kepada Masyarakat Luas
Oleh Abdiel Jeremi W
Editor Abdiel Jeremi W
Forum Guru Besar ITB rutin menyelenggarakan kegiatan Orasi Ilmiah Guru Besar sebagai bentuk pertanggungjawaban akademis seseorang yang telah diberi gelar guru besar atau profesor. FGB ITB wajib mengembangkan dan menyampaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat luas. "Orasi Ilmiah Guru Besar adalah ajang penyampaian pencapaian akademis kepada masyarakat terutama oleh pemegang jabatan tertinggi dalam bidang keilmuannya yaitu sebagai Guru Besar," ujar pimpinan FGB saat membuka sidang.
Sidang dibuka pada pukul 14.00 WIB oleh pimpinan FGB ITB dan dilanjutkan dengan penyampaian orasi ilmiah oleh Prof. Sri Redjeki Pudjaprasetya. Guru besar dalam bidang Gelombang Tak Linier ini menyampaikan orasi ilmiah dengan judul "Peran Matematika dalam Memahami Gelombang Tsunami". Penelitian Prof. Sri selama ini berkaitan dengan kajian gelombang air dengan fokus pada masalah gelombang gravitasi, yaitu gelombang yang gaya pemulihnya adalah gaya gravitasi. Salah satu gelombang gravitasi yang penting serta memiliki dampak yang luas adalah gelombang panjang, termasuk dalam hal tersebut adalah gelombang tsunami. Dengan penelitiannya ini, Prof. Sri ingin mendapatkan aspek matematika dan numerik dari gelombang sehingga dapat menghasilkan model yang lebih efisien. "Sebagai negara kepulauan yang terletak pada daerah rawan tsunami, sudah saatnya Indonesia serius mengembangkan teknologi tsunami warning system untuk mengurangi korban jiwa akibat bencana tsunami," tutur Profesor yang menyelesaikan studi doktoralnya di Universiteit Twente, Belanda.
Pada kesempatan kedua, giliran Prof. Sudjati Rachmat yang mengemukakan orasi ilmiahnya dari atas podium. Orasi ilmiah guru besar dalam bidang Teknik Produksi Minyak tersebut berjudul "Kontribusi Stimulasi dalam Peningkatan Sumur-Sumur Migas Nasional". Profesor yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Keahlian Teknik Pemboran & Produksi, dan Manajemen Migas pada Program Studi Teknik Perminyakan ITB tersebut rajin melakukan penelitian di bidang stimulasi sumur minyak dengan dilatarbelakangi fakta bahwa semakin hari produksi harian minyak mentah Indonesia semakin menurun. Sementara itu, kebutuhan akan minyak mentah nasional kian meningkat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu teknologi stimulasi sumur yang efektif dan efisien agar produksi minyak mentah dapat dioptimalkan. "Saya berharap teknik stimulasi sumur minyak yang baik dapat membantu mengurangi permasalahan energi di Indonesia," ujar Profesor yang mendapat gelar Doktor dari Ecole Centrale de Lyon, UCB Lyon I, Perancis tersebut. Sidang ditutup pukul 16.00 WIB diiringi dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin. Usai sidang, kedua Profesor tersebut dengan didampingi anggota keluarganya menerima jabat tangan selamat dari segenap tamu undangan yang hadir.
ITB Journalist Apprentince 2016
Aldy Kurnia Ramadhan (Teknik Perminyakan 2014)