Orasi Ilmiah Prof. M. Barmawi : Album Sejarah Platinum Karya Anak Bangsa
Oleh Medhira Handinidevi
Editor Medhira Handinidevi
BANDUNG, itb.ac.id - Prof. M. Barmawi telah berkecimpung dalam bidang Fisika selama lebih dari 20 tahun. Sabtu (16/03/13) bertempat di Galeri CC Timur ia memberikan Orasi Ilmiah Sepuluh Windu bertema Fisika Material Elektronik. Orasi ilmiah yang merupakan kerjasama dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ini dihadiri oleh murid-murid binaannya serta kolega-kolega yang sempat bekerjasama dalam terobosan-terobosan yang digawanginya.
Perhelatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Organisasi, Prof. Irawati. Orasi ini diselenggarakan sebagai upacara inaugurasi anggota kehormatan AIPI dan sekaligus merayakan ulang tahun kesepuluh windu Prof M. Barmawi. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan AIPI, yaitu Prof. Mien A. Rifai sebagai Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar. Mien bercerita tentang sosok Barmawi yang selalu enerjik di setiap kesempatan, selain itu Mien juga selalu memuji keahlian Barmawi dalam memimpin Kelompok Keahlian (KK) Fisika Material Elektronik (Fismatel) di ITB. Pujian yang serupa juga dilontarkan Umar Fauzi selaku Ketua Program Studi FMIPA. "Tanpa tangan dingin beliau, KK Fismatel mungkin tidak seperti sekarang. Fismatel memiliki kenaikan jumlah publikasi jurnal ilmiah dan riset yang membanggakan," papar Umar.
Setelah rangkaian pembukaan dan sambutan, Prof. Mikrajudin Abdullah maju ke depan panggung untuk menjadi moderator dalam Orasi Ilmiah ini. Orasi dimulai dengan cerita Barmawi saat awal kuliah dulu. Kemudian dilajutkan dengan pemaparan karya-karya dari KK Fismatel. Karya-karya ini diantaranya adalah pembuatan reaktor PE-CVD untuk pembuatan sel surya, reaktor sputtering, dan sistem deposisi Pulsed Laser Ablation (PLA).
KK Fismatel ITB juga memiliki proyek-proyek lain. Dana untuk proyek ini didapat dari donatur maupun dari KK Fismatel sendiri. Contoh proyek-proyeknya adalah Reaktor Sputtering Unbaanced Magnetron, Center Grant Project: Thermal MOCVD dan Plasma Assisted MOCVD, dan masih banyak lagi.
Kontribusi Ilmu Pengetahuan Dasar dalam Pembangunan
Setelah memaparkan hasil jerih payah selama bertahun-tahun dalam KK Fismatel, Barmawi menjelaskan peran yang dimiliki Ilmu Pengetahuan Dasar pada pembangunan Indonesia. "Untuk berpindah menjadi negara maju, kita harus membangun endogenous development melalui IPTEKS," ujar Barmawi. Indonesia yang memiliki Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terendah di antara negara-negara tetangganya harus lebih memperhatikan IPTEKS jika ingin mengejar ketinggalan dari negara lain.
Menurut model Schumpeter, pola perkembangan industri untuk tahun 2025-2081 adalah nanoteknologi. Teknologi ini termasuk ke dalam bidang Ilmu Pengetahuan Dasar, yaitu teknologi nano. Untuk dapat mendorong perekonomian, maka dibutuhkan enabling technologies seperti teknologi nano ini. Barmawi menjelaskan ada dua loncatan katak (leapfrog) yang bisa dilakukan untuk mengejar ombak pembangunan di dunia ini. Pertama yaitu mengejar gelombang inovasi terakhir dan kedua adalah memaksimalkan inovasi yang telah dimiliki sekarang. Menurut Barmawi yang harus dilakukan adalah mengejar arus inovasi dengan menggencarkan teknologi teknologi nano di negara kita ini.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengejar ombak pembangunan adalah dengan membuka peluang investasi yang dikenal dengan Foreign Direct Investmtent (FDI). Hal-hal yang bisa dilakukan adalah menjual hak paten, kontrak lisensi, membeli barang modal dan membuat turnkey project.
Teknologi Nano
Teknologi nano bertujuan untuk memahami dan mengendalikan struktur dalam skala nano. Selain itu juga bertujuan untuk menciptakan dan menggunakan berbagai struktur, device, dan sistem yang memiliki sifat-sifat serta fungsi-fungsi dasar baru yang disebabkan oleh struktur berskala nano.
Aplikasi teknologi nano, menurut Barmawi, dapat menyelesaikan 5 poin dalam Millenium Development Goals (MDGS). Poin MDGs yang dapat dipecahkan dengan aplikasi teknologi nano adalah poin nomer 1, 4, 5, 6, dan 7 yaitu menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, meningkatkan kesehatan anak, meningkatkan kesehatan ibu hamil, menurunkan angka terjangkit HIV/AIDS, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
Barmawi mencontohkan, teknologi nano dalam peningkatan pelayanan keshatan. Pada bidang ini, aplikasi teknologi nano terbagi menjadi dua, yaitu nano aktif dan nano pasif. Contoh dari aplikasi teknologi nano adalah deteksi mikroorganisme. Keunggulan dari teknologi ini adalah kecepatannya yang jauh lebih cepat daripada metode konvensional. Hasil deteksi yang tadinya baru dapat keluar dengan hitungan jam dan bahkan hitungan hari, namun dengan teknologi nano hasil dapat keluar hanya dengan hitungan menit saja.
Pada orasi ini, berbagai pujian ditujukan kepada Prof. M. Barmawi yang telah sukses menjadi teladan baik sebagai pembimbing dan juga peneliti di bidangnya. Orasi ini menunjukkan betapa banyak hal yang telah ia perbuat untuk perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. "Hari ini kita sedang melihat album sejarah platinum karya anak bangsa," ujar Umar Fauzi, Dekan FMIPA.