Pendidikan dan Pelatihan OSKM 2012, Siapkan Pengkader untuk Sambut Mahasiswa Baru

Oleh Diviezetha Astrella Thamrin

Editor Diviezetha Astrella Thamrin

BANDUNG, itb.ac.id - Ribuan mahasiswa yang baru menyelesaikan Tahun Pertama Bersama (TPB) mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa (KM) ITB. Diklat ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara Orientasi Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB 2012, dimana para mahasiswa dilatih dan dipersiapkan untuk menjadi panitia pemberi materi awal pada mahasiswa baru 2012 yang akan mulai dikader pada akhir Juli.

Diklat telah dimulai sejak pertengahan Juni silam. Berbagai materi disampaikan pada calon-calon pengkader, dengan inti utama pemahaman akan 6 materi utama yang mencakup visi hidup berdasarkan ketuhanan dan kebebasan substansial, realitas bangsa, identitas mahasiswa ideal, budaya-budaya kampus, satu KM ITB, dan paradigma pergerakan secara komunal.

"Bobot paling besar dari materi terletak pada konsep satu KM ITB. Konsep tersebut paling merangkum keseluruhan visi OSKM," ujar Diani Pavitri Rahasta (Teknik Informatika 2009), Ketua Divisi Materi dan Metode OSKM 2012. Menurut Diani, dari visi OSKM 2012 disusun suatu keluaran yang diharapkan berupa mahasiswa ITB yang mengetahui urgensi bersatu untuk Indonesia. Materi satu KM ITB merupakan konsep dengan urgensi paling tinggi untuk mencapai keluaran yang diharapkan tersebut, agar para mahasiswa baru mengetahui kedudukan dan urgensi dari KM ITB.

Dari materi mengenai identitas mahasiswa ideal, disampaikan pula pemahaman mengenai posisi, peran, dan fungsi mahasiswa. Calon pengkader mahasiswa baru kelak harus benar-benar memahami bahwa sebagai mahasiswa, mereka memiliki peran sebagai iron stock, guardian of value, dan agent of change. Dengan berperan sebagai iron stock, mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Sebagai guardian of value, mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat, dan sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen dari perubahan.

Calon pengkader juga disadarkan akan posisinya yang merupakan masyarakat sipil yang terpelajar. Sebagai masyarakat sipil yang terpelajar, mahasiswa dapat berperan sebagai kontrol politik yang mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyalur aspirasi rakyat.

Diklat secara terpusat ini disampaikan pada para mahasiswa yang baru menyelesaikan tingkat pertama dalam bentuk lingkar wacana melalui kelompok-kelompok besar. Tiap dua sampai tiga kelompok yang masing-masing beranggotakan sekitar dua puluh orang didampingi oleh para mentor yang bertanggung jawab menyampaikan materi. Materi-materi pun disampaikan dengan variatif agar tidak membuat para peserta diklat bosan, baik dengan diskusi, permainan, debat, dan pemberian tugas-tugas.

"Diklatnya menarik, kita jadi memahami integrasi untuk Indonesia dengan kapasitas kita sebagai mahasiswa," komentar Achmad Akbari (Kimia 2011), salah satu peserta diklat.

Dengan materi-materi berbasis kemahasiswaan yang ditanamkan, para calon pengkader yang akan menjadi panitia penyambut mahasiswa baru kelak diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai kemahasiswaan dan urgensi dari KM ITB pada para mahasiswa baru.

 

Sumber dokumentasi: Mario Kristiono, Balthasar Sebastian


scan for download