Pengabdian Masyarakat ITB: Pengembangan Potensi Desa Wisata melalui Pelatihan Pembuatan Paket Wisata Budaya “Upacara Adat Wiwitan”
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
YOGYAKARTA, itb.ac.id—ITB menyelenggarakan program pengabdian masyarakat dengan konsep bottom up pada 10-11 Juni 2022 di Hotel KJ, Yogyakarta, serta BUMDes Sekar Mataram. Tim ini terdiri dari lima orang, yaitu Lusia Marliana Nurani, Ph.D., (KK Literasi Media dan Budaya, FSRD) sebagai ketua, Bagas Dwipantara Putra, Ph.D., (KK Perencanaan dan Perancangan Kota, SAPPK), Linda Handayani Sukaemi, M.Hum., (KK Literasi Media dan Budaya, FSRD), Yacinta Mutiara Herdyani Santosa (PWK 19) dan Akhdan Irfan Fauzan (MRI 20).
Tim pengmas ini mengadakan pelatihan dan simulasi pembuatan paket wisata budaya upacara adat Wiwitan yang bekerja sama dengan Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul dan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (DPD ASITA) DIY. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dari DPD ASITA DIY, warga Desa Bangunjiwo, dan warga Desa Dlingo.
Narasumber kegiatan ini adalah Rob Prabowo (pelaku usaha perjalanan wisata) dan Mahatma Primandaru (pelaku usaha ecotourism) serta fasilitator Puthut Ardianto, S.Pd., M.Pd. (pemerhati ecoutourism). Adapun latar belakang kegiatan pengmas ini adalah dampak Covid-19 pada penurunan jumlah wisatawan di DIY yang berakibat negatif terhadap perekonomian pelaku pariwisata DIY. Kegiatan pengmas ini bertujuan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat DIY melalui pemulihan pariwisata dengan menerapkan prinsip kreatif, inovatif, dan kolaboratif.
Fokus pengabdian masyarakat ini, yaitu pengembangan potensi kawasan pedesaan di DIY agar desa yang berpotensial menjadi desa wisata dapat menonjolkan wisata budaya lokal, khususnya upacara adat “Wiwitan”. Wiwitan merupakan upacara adat yang dilaksanakan sebelum memanen padi sebagai cerminan rasa syukur setelah bekerja keras menanam dan merawat padi. Di sisi lain, Provinsi DIY memiliki kawasan perdesaan yang potensial untuk dijadikan sebagai desa wisata, tetapi belum dimanfaatkan, padahal potensi budaya ini dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat desa.
Sebelum pandemi, paket wisata Wiwitan ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok wisatawan rombongan. Saat ini, Indonesia sudah memasuki masa pemulihan pandemi sehingga dibutuhkan adaptasi dan pemenuhan protokol kesehatan oleh pelaku wisata desa budaya. Pada hari pertama, kegiatan ini diawali dengan pemaparan Rob Prabowo tentang cara membuat paket wisata budaya upacara adat Wiwitan yang menarik agar terjadi sinergi antara pelaku desa wisata dengan pihak terkait, khususnya asosiasi perusahaan perjalanan wisata (ASITA). Selanjutnya, Mahatma Primandaru membagikan best practice Wiwitan menjadi atraksi wisata di lokasi usaha ecotourism miliknya, yaitu Mahaloka Paradise. Terdapat urgensi menjaga makna upacara serta kelestarian lingkungan, juga mengembangkan kreativitas dalam penawaran paket wisata Wiwitan selain motivasi meningkatkan perekonomian. Pada sesi ketiga, para peserta melakukan praktik membuat paket wisata yang dipandu dan dievaluasi oleh Puthut Ardianto dan Bagas Dwipantara Putra sebagai fasilitator.
Pada hari kedua, dilaksanakan simulasi upacara adat Wiwitan dengan berbagai adaptasi pascapandemi di BUMDes Sekar Mataram, Kelurahan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, yang dipandu oleh Mahatma Primandaru. Kegiatan ini diharapkan dapat berdampak bagi para pelaku usaha perjalanan wisata di DIY serta Kelurahan Bangunjiwo dapat menjadi model bagi desa-desa lain yang potensial untuk dikembangkan menjadi desa wisata budaya yang berdaya secara ekonomi.
Sejalan dengan harapan tim, Lurah Bangunjiwo juga mengharapkan bahwa kegiatan ini akan membantu masyarakat Bangunjiwo menjadikan wisata budaya, khususnya upacara Wiwitan, sebagai salah satu atraksi wisata utama di kelurahan ini. Selain itu, kesempatan berjejaring dengan ASITA diharapkan dapat memperluas pasar wisatawan yang datang ke Bangunjiwo. Selaras dengan Lurah Bangunjiwo, Ketua DPD ASITA DIY pun mengharapkan jejaring yang terbentuk atas inisiasi dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ITB dapat bermanfaat bagi masyarakat Bangunjiwo dan anggota DPD ASITA DIY.
Reporter: Mirmanti Cinahya Winursita (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)