Pengabdian Masyarakat KK FPHSB SITH ITB: Edukasi untuk Minimalisasi Dampak Pestisida

Oleh Wanda Dantini Putri - Mahasiswa Biologi, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Foto bersama perwakilan KK FPHSB SITH ITB, perangkat desa, dan masyarakat di Kantor Lurah Cipameungpeuk, Sumedang, Sabtu (14/6/2025). (Dok. Tim KK FPHSB ITB)

SUMEDANG, itb.ac.id - Kelompok Keilmuan Fisiologi, Perkembangan Hewan, dan Sains Biomedika (KK FPHSB), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Sabtu (14/6/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan praktis kepada masyarakat terkait bahaya paparan pestisida, terutama bagi kesehatan ibu dan anak, serta cara mengurangi risiko tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dosen dari KK FPHSB SITH ITB yang melaksanakan kegiatan ini antara lain Dr. Lulu Lusianti Fitri, Prof. Dr. Anggraini Barlian, Dr. Ayda Trisnawaty Yusuf, Rika Wahyuningtyas, S.Pi., M.Sc., M.P., Ph.D., dan Antonius Christianto, S.Si., M.Sc., D.Sc. Mereka melibatkan pula dua mahasiswa.

Kegiatan PKM ini mencerminkan komitmen institusi dalam mengaplikasikan keilmuan menjadi kontribusi nyata bagi masyarakat.

Sesi Edukasi: Mengenali Bahaya Pestisida

Sesi edukasi disampaikan oleh Dr. Ayda Trisnawaty Yusuf yang membawakan materi berjudul “Pestisida di Sekitar Kita: Kenali Dampaknya untuk Menjaga Keluarga Sehat”.

Beliau menyoroti bahwa masyarakat sering tidak menyadari paparan pestisida, baik dari sayur dan buah yang tidak dicuci dengan benar, maupun dari penggunaan bahan pertanian yang tidak jelas kandungannya.

Sesi pemaparan materi oleh Dr. Ayda Trisnawaty Yusuf, Sabtu (14/6/2025). (Dok. Tim KK FPHSB ITB)

Beliau menjelaskan bahwa residu pestisida yang tertinggal dalam makanan dapat menumpuk dalam tubuh. Akumulasi tersebut, walaupun dalam jumlah kecil, dapat berdampak serius, terutama bagi wanita karena dapat berpindah ke janin saat masa kehamilan.

Sesi Pelatihan: Teknik Mencuci Sayur dan Buah Secara Aman

Sesi kedua difokuskan pada pelatihan praktis yang dipandu oleh Dr. Lulu Lusianti Fitri, Prof. Dr. Anggraini Barlian, Rika Wahyuningtyas, S.Pi., M.Sc., M.P., Ph.D. dan Antonius Christianto, S.Si., M.Sc., D.Sc. Dalam sesi ini, warga diajak untuk mencoba langsung beberapa metode mencuci buah dan sayur guna mengurangi residu pestisida yang menempel.

Metode yang diperkenalkan antara lain merendam buah dan sayur dengan campuran air, garam, dan cuka; merendam dengan campuran air dan baking soda; serta menggunakan sabun khusus untuk buah dan sayur. Sebagai pembanding, masyarakat juga melihat hasil pencucian dengan air biasa.

Untuk memperjelas efektivitas masing-masing metode, dilakukan pengukuran nilai pH dan Total Dissolved Solid (TDS) pada air cucian setelah proses perendaman. Hasil pengukuran ini menjadi indikator awal untuk menilai perbedaan kandungan zat terlarut yang tersisa setelah pencucian.

Melalui praktik ini, masyarakat dapat mengetahui metode paling efektif yang mudah diterapkan di rumah untuk mengurangi residu pestisida sebelum makanan dikonsumsi.

Kegiatan PKM diakhiri dengan penyerahan bantuan berupa dana pengembangan sistem hidroponik kepada perwakilan warga, sebagai bagian dari upaya lanjutan untuk menciptakan pertanian yang lebih aman dan sehat. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga secara preventif.

Reporter: Wanda Dantini Putri (Biologi, 2021)

#pengabdian masyarakat #sith #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #sdg 3 #goodhealthandwellbeing #sdg 12 #responsibleconsumptionandproduction #sdg 17 #partnershipsforthegoals