Pengmas ITB: Tingkatkan Potensi Wisata Bahari Karimunjawa Melalui Pelatihan Learning English for Marine Tourism

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Pelatihan Learning English for Marine Tourism.

BANDUNG, itb.ac.id - Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara dengan keanekaragaman hayati dan panorama alamnya. Hal ini menjadi salah satu penggerak utama perekonomian.

Usai pandemi Covid-19, peningkatan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke berbagai lokasi wisata di Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia berkualitas yang dapat memberikan layanan dan pengalaman berkesan bagi wisatawan untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata.

Salah satu destinasi wisata bahari favorit di Indonesia adalah Karimunjawa. Meskipun tidak setenar Bali, Karimunjawa dengan keindahan panoramanya dan keaslian alamnya mampu menarik perhatian wisatawan. Dengan potensi wisata bahari yang terus bertumbuh, Karimunjawa harus siap menyambut kedatangan wisatawan dengan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas. Keterampilan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan kesiapan generasi muda dalam menghadapi arus global. Kemampuan berbahasa asing bukan lagi sekadar keunggulan, melainkan kebutuhan dalam era globalisasi.

Karena dibutuhkannya sumber daya yang memadai dan berkualitas guna keberlanjutan eksistensi wisata bahari di Karimunjawa, dilaksanakan pengabdian masyarakat untuk mengoptimalkan potensi remaja lokal (usia pelajar SMP dan SMU) untuk mengembangkan wisata bahari di Karimunjawa melalui pelatihan Learning English for Marine Tourism oleh Tim Dosen ITB.

Program Pengabdian Masyarakat (P2MI 2023) yang diketuai oleh Dr. Nia Kurniasih, M.Hum., ini melibatkan dosen dari berbagai keahlian, seperti Ilmu Kemanusiaan, Komunikasi Visual dan Media, serta Hidrografi, untuk mendapatkan sudut pandang yang komprehensif. Triyadi Guntur Wiratmo, S.Sn., M.Sn., dari KK Komunikasi Visual dan Media, serta Esa Fajar Hidayat, S.T., M.Si. dari Kelompok Keahlian Hidrografi, turut berpartisipasi dalam program ini. Dr. Harry Nuriman, M.Si., yang berfokus pada kearifan lokal dan ketahanan budaya juga terlibat untuk menciptakan ekosistem sumber daya manusia yang berkualitas tanpa melupakan akar budayanya.

Pemilihan Karimunjawa sebagai lokasi pengabdian tidak terlepas dari pertimbangan bahwa destinasi ini merupakan salah satu yang favorit di Indonesia, terutama karena atraksi lautnya yang indah. Namun, dengan meningkatnya intensitas kedatangan wisatawan asing, muncul masalah ketidakmampuan SDM lokal dalam berbahasa Inggris. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini menawarkan alternatif berupa pengajaran bahasa Inggris kepada remaja usia SMP dan SMU, serta tenaga pengajar di Karimunjawa.

Pengajaran Bahasa Inggris yang diimplementasikan disesuaikan dengan karakter industri wisata bahari di Karimunjawa. Remaja lokal merupakan aset penting yang harus dimaksimalkan kemampuannya karena mereka menjadi garda terdepan identitas daerah dan berperan vital dalam pengembangan potensi daerah. Selain remaja, program ini menargetkan tenaga pengajar untuk mendapatkan pengetahuan baru dan menjalin sinergi antara akademisi perguruan tinggi dengan pengajar di daerah. Hubungan ini penting untuk keberlanjutan program di masa mendatang.

Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini telah melakukan komunikasi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Karimunjawa dan menemukan bahwa kendala utama adalah kurangnya pendidikan bahasa Inggris bagi remaja usia sekolah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang tepat dan efisien untuk mengatasi masalah ini. Pendekatan pertama adalah identifikasi masalah dan perancangan konsep yang sesuai dengan karakter budaya setempat. Selanjutnya, observasi lapangan dilakukan untuk mengukur tingkat kesiapan remaja dan memetakan masalah aktual di lapangan. Tahap akhir adalah menyiapkan bahan ajar berupa buku yang merespons kebutuhan industri pariwisata dan kebutuhan wisatawan asing.

Program pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari peta jalan kelompok Keahlian Ilmu-ilmu Kemanusiaan (KKIK), khususnya dalam model pembelajaran bahasa dan pendidikan karakter. Diharapkan dengan terlaksananya program ini, konsistensi dosen di KK Ilmu Kemanusiaan semakin kuat dalam mengimplementasikan teknologi ke dalam kajian sosial dan kemanusiaan.

Reporter: Fadila As-syifa Febriana (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021)