Peringati Sumpah Pemuda, HMTM Patra ITB Gelar Seminar Isu Strategis Anti Korupsi
Oleh Hanafi Kusumayudha
Editor Hanafi Kusumayudha
BANDUNG, itb.ac.id – Sebagai institusi pendidikan yang mencetak generasi penerus bangsa, tentu ITB sangat menekankan pendidikan karakter bagi mahasiswanya. Salah satu karakter yang dijunjung tinggi dalam civitas akademika ITB yaitu nilai-nilai kejujuran, integritas, dan anti korupsi. Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Sabtu (28/10/17), Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) Patra ITB sukses menggelar Seminar Isu Strategis di Aula Gedung Energi FTTM ITB. Seminar bertajuk “Majukan Peradaban dengan Semangat Juang Anti Korupsi bagi Industri Migas untuk Indonesia yang Lebih Mandiri” ini menghadirkan empat narasumber dari berbagai bidang. Sebut saja Roro Wide Sulistyowati dan Erlangga Adikusumah dari Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK, Aryo P. Wibowo (Dosen Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi), dan Dr. Ing. Bonar Marbun (Kepala Program Studi Teknik Perminyakan ITB).
Setelah dibuka oleh pembawa acara, pemaparan materi pertama disampaikan oleh Roro Wide Sulistyowati dengan tema “Membangun Integritas Bisnis di Sektor Migas”. Roro menyampaikan bahwa KPK sudah membentuk langkah-langkah dalam mencegah tindak pidana korupsi di bidang bisnis. Seperti membentuk Komite Advokasi Nasional, Program Profesional Berintegritas (Profit), maupun pertanggungjawaban pidana korporasi. Setelah itu, giliran Erlangga Adikusumah memaparkan materi mengenai Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi. “Selain kerugian material, tanpa sadar korupsi juga merugikan masyarakat secara implisit,” ucap Erlangga. Maka dari itu, diperlukan peran pemuda khususnya mahasiswa dalam pemberantasan korupsi di negeri ini.
Selanjutnya, Aryo P. Wibowo selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi menyampaikan materi tentang integritas dalam lingkungan akademik. Baginya, tindak pidana korupsi dapat dihindari sedini mungkin dengan menjauhi perilaku koruptif. Oleh karena itu, nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, keadilan, kehormatan, dan tanggung jawab mutlak dibangun dalam lingkungan akademik. Materi terakhir dipaparkan oleh Dr. Ing. Bonar Marbun mengenai pengenalan industri hulu migas Indonesia. Bonar menyampaikan bahwa industri migas Indonesia sangat rawan dengan korupsi. “Oleh karena itu, kita butuh sistem yang bersih dan jujur untuk kepentingan bangsa Indonesia,” ucap Bonar.
Seminar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh peserta, lalu penyampaian pesan-pesan akhir kepada para pemuda oleh masing-masing narasumber. Erlangga berpesan kepada para pemuda, bahwa profesionalitas dan integritas wajib dipegang. “Etika dan moral harus diperhatikan, jangan sampai berhenti ke boleh-tidak boleh, namun pertimbangkan lebih jauh lagi ke pantas-tidak pantasnya,” tutur Erlangga. Roro berharap mahasiswa Teknik Perminyakan ITB menjadi calon generasi muda yang akan menjadi profesional yang memiliki nurani. “Jangan kehilangan harapan akan Indonesia yang lebih baik, disini perlu peran semua pihak, KPK tidak bisa sendirian dalam memberantas korupsi di negeri ini,” tutup Roro. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.
Sumber foto : Dokumentasi Penulis