Perjalanan Mempelajari Bahasa Kota Melbourne-Sydney

Oleh kikywikantari

Editor kikywikantari

BANDUNG, itb.ac.id - Pada tanggal 26 Oktober-6 November 2009 pukul 09.00 - 16.30 WIB bertempat di Galeri Arsitektur Labtek IXB ITB, diadakan Pameran dan Lomba Foto Perjalanan Melbourne-Sydney oleh Dosen Arsitektur ITB. Perjalanan yang diadakan pada bulan Juli tahun 2009 ini diabadikan dalam bentuk foto yang dicetak dalam ukuran 8R, berisikan suasana kota, keunikan-keunikan arsitektur kota Melbourne dan Sidney, serta human interest masyarakat setempat.
Ditempel pada panel-panel yang diatur membentuk sirkulasi ruangan sempit untuk membentuk suasana intim, foto-foto yang disajikan dengan judul-judul dan sudut pandang yang menarik. Hasil jepretan kamera DSLR dan kamera digital saku ini selain memperlihatkan keunikan dan kemasakinian arsitektur kedua kota tersebut, memperlihatkan pula bagaimana kehidupan masyarakat urban di sana saat ini yang mampu membentuk citra suatu kota.

Dalam arsitektur perkotaan, pencitraan suatu kota dinilai sangat penting karena kesan pertama yang ditimbulkan suatu kota, baik itu dari segi fisik maupun psikologis dapat mempengaruhi minat wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut. Bila suatu kota suasananya dirasa hangat--contohnya dapat dilihat melalui banyaknya ruang terbuka dan keleluasaan orang-orang untuk beraktivitas di ruang publik tersebut--semakin banyak pendatang yang merasa nyaman berada di kota tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa kota tersebut sukses menghadirkan kesan nyaman bagi para pengunjungnya.

Diperlihatkan foto-foto suasana ruang terbuka kota dengan orang-orang yang sedang beraktivitas di dalamnya. Kemudian, arsitektur kontemporer yang dijadikan sebagai ajang pameran sekaligus memperindah sudut kota, seperti dinding bertajuk "Boring" yang diletakkan membelakangi kaca bangunan yang sedang dipersiapkan untuk sebuah pameran, dimana pada dinding besar berwarna hijau tersebut dituliskan bahwa sebenarnya yang menjadi objek pameran bukanlah dinding hijau besar tersebut tetapi bangunan yang berada di baliknya.

Selain itu, pameran kali ini juga memperlihatkan keindahan ikon kota Sydney dan Melbourne. Sydney Opera House sebagai ikon kota Sydney, diabadikan dalam berbagai sudut pandang dan nada warna yang divariasikan sesuai dengan tema yang ingin disampaikan. Saat malam hari, Sydney Opera House terlihat dramatis setelah lampu-lampunya dinyalakan dan gambar diambil dari pinggir dermaga. Indah, romantis, dan nyaman, mampu mengundang minat wisatawan untuk kembali lagi ke kota Sydney setelah kunjungan pertama.

Begitu juga dengan Melbourne Bridge yang menjadi salah satu ikon kota Melbourne. Beberapa foto menampilkan jembatan tersebut dengan angle yang berbeda. Walaupun subjek utama yang diabadikan sama tetapi tema yang ingin ditampilkan melalui sudut pandang fotografi yang berbeda menghasilkan variasi dalam pencitraan suasana sekitarnya.

Melalui pameran yang diadakan oleh para dosen prodi Arsitektur ITB ini, diperlihatkan bahwa untuk dapat menciptakan citra kota yang baik, perlu partisipasi dari penduduk kotanya sendiri karena lingkungan mampu membentuk kebiasaan dan melalui kebiasaan-kebiasaan itu, dapat terbentuk pola lingkungan yang mempengaruhi pola kehidupan perkotaan. Selain itu, arsitektur kota Sydney dan Melbourne yang sudah maju dapat dijadikan contoh dalam merancang ikon sebuah kota agar dapat menarik perhatian para wisatawan.