Pusat Penelitian Kerjasama Teknologi Kelautan Diresmikan ITB di Kampus Cirebon
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
CIREBON, itb.ac.id -- Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB Prof. Wawan Gunawan A. Kadir meresmikan Pusat Penelitian Kerjasama Teknologi Kelautan (PPKTK) atau Marine Technologi Cooperation Research Center (MTCRC) ITB di Kampus Cirebon, Jumat (14/9/2018). Pusat penelitian tersebut merupakan buah kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan.
"Merupakan suatu kehormatan dan kesenangan bagi kami karena sudah ditawarkan kerjasama di bidang maritim oleh pemerintah Indonesia dan Korea. Sebelumnya, Kelompok Keahlian Oseanografi ITB memang punya kerjasama dengan KIOST (Korean Institut of Ocean Science and Teknologi), nah dengan adanya Pusat Penelitian ini jadi lebih banyak yang bisa dikembangkan tentang teknologi kelautan," ujar Prof. Wawan dalam sambutannya.
Ia menambahkan, saat ini ITB mempunyai 200 mahasiswa di Kampus Cirebon. Oleh karena itu, ke depan akan banyak kegiatan perkuliahan dan penelitian di bidang teknologi kelautan. Pusat penelitian ini dibuat sebagai wujud ITB menjadi Entrepreneurial University berkelas dunia.
"PPKTK ini dibuat untuk memecahkan masalah dunia di bidang sains dan teknologi. Dengan adanya ini ekspektasi orang, harapan orang ke kita jadi banyak. Untuk itu KIOST akan kirim banyak peneliti untuk bekerjasama dengan para peneliti ITB untuk melakukan riset. KIOST juga siap membantu memfasilitasi agar kegiatan berjalan lancar," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra yang turut hadir mengatakan, sangat berterima kasih karena Kabupaten Cirebon telah dipilih menjadi salah satu lokasi kampus ITB dan diresmikan pusat penelitian di bidang kelautan. Ia mengatakan, akan mendukung seluruh kegiatan kampus ITB yang ada di Kabupaten Cirebon, salah satu wujudnya ialah menghibahkan 30 hektar lahan untuk pembangunan kampus ITB Cirebon. "Kita akan mendorong semua kebutuhan riset yang dilakukan ITB di Kampus Cirebon. Hasil riset ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Jo Seung-hwan, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Korea Selatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebelumnya memang sudah ada kerjasama antara Indonesia dan Korea di bidang maritim atas upaya Presiden Joko Widodo. "Dibukanya pusat penelitian ini merupakan prestasi, sebuah langkah awal dalam melakukan kerjasama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang manfaatnya saya harap tak hanya untuk masyarakat sekitar saja tapi juga seluas dua negara," ucapnya.
Peresmian Pusat Penelitian Kerjasama Teknologi Kelautan tersebut dilakukan oleh Laksda TNI (Purn) Agus Purwoto selaku Sekretaris Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman, dan dihadiri pula oleh Kim Woong-seo, Presiden KIOST.