PLTS Atap sebagai Solusi Investasi Energi Ramah Lingkungan dan Biaya
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id –Webinar bertajuk “Investasi Energi Ramah Lingkungan dan Ramah di Kantong” diselenggarakan pada Senin (5/10/2021) secara daring dipandu oleh Rara Andria selaku moderator sekaligus Advisor for Sustainable Energy UNDP, dan dilanjut dengan sambutan oleh Gembong Primadjaya selaku Ketua Umum IAITB.
Pembicara pertama webinar adalah Safitri Siswono selaku Komisaris Utama/Pemilik Jakarta Design Center. Itu merupakan sebuah gedung retail yang menggunakan PLTS Atap di Jakarta Pusat.
Ketika Safitri mengulas produk PLTS Atap dan memprediksi biaya yang dikeluarkan, ternyata biaya investasi yang dikeluarkan tidak lebih banyak dari investasi yang dilakukan lima tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa biaya akan menjadi lebih efektif apabila perusahaan beralih kepada PLTS.
Musrifin Zas, Direktur Harian Horizon Teknologi, menyampaikan sistem PLTS dibagi menjadi dua, offgrid dan hybrid. Offgrid digunakan untuk area yang menjadikan energi surya sebagai sumber energi listrik (remote area yang tidak terkoneksi PLN), sedangkan hybrid digunakan untuk area yang memerlukan kondisi listrik yang stabil dengan keandalan tinggi, biasanya untuk area produksi.
PLTS Atap berfungsi untuk penghematan penggunaan listrik dari PLN. PLTS Atap umumnya menggunakan sistem OnGrid –sistem PLTS yang terhubung dengan jaringan PLN, dengan skema Net Metering. Kekurangan daya PLTS akan diimport dari PLN dan kelebihan daya akan diekspor ke PLN.
Penghematan yang terjadi jika PLTS digunakan diperkirakan 250 ribu per bulan dengan ekspor 69,97 kWh per bulan, yaitu 35%-45% dari biaya awal sebelum menggunakan PLTS. Kalau cuacanya sedang terik, PLTS mampu menanggung semua beban energi. Sedangkan jika cuacanya sedang mendung, maka PLTS bisa menanggung beban energi hingga 40%. Selain itu, PLTS memiliki garansi yang cukup panjang.
Pembicara terakhir adalah George Hodi Santoso selaku Vice President Marketing Xurya Daya Indonesia. George menyampaikan PLTS memiliki sistem sewa (Xurya Lease) untuk industri atau commercial building. Dari total biaya awal yang dikeluarkan sebelum memasang PLTS dan setelah memasang solar, maka total biaya awal akan terbagi menjadi tiga. Pertama biaya PLN akan turun, kemudian ada biaya sewa untuk Xurya, dan ada saving yang diterima konsumen.
Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)