Prestasi Membanggakan: Mahasiswi ITB Jadi Delegasi Indonesia di World Health Assembly

Oleh Devi Berliana Pratiwi - Sains dan Teknologi Farmasi, 2021

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Putri Maharani Husna, menjadi satu-satunya delegasi dari International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF) dari Indonesia yang mengikuti World Health Assembly (WHA) di Geneva, Switzerland, pada 27 Mei sampai 1 Juni 2024 yang dihadiri perwakilan dari 194 negara.

World Health Assembly merupakan agenda terbesar dari World Health Organisation (WHO) yang akan menentukan keputusan atau peraturan baru terkait kesehatan internasional. Selain itu, terdapat kegiatan lain yang diadakan oleh WHO, member state, perusahaan-perusahaan besar farmasi, dan dihadirkan pula speaker di ranah kesehatan.

Putri Maharani Husna yang kerap dipanggil Rani lolos seleksi dari sekian orang yang menduduki jabatan tinggi di IPSF. Rani melewati rangkaian seleksi yang cukup panjang mulai dari motivation letter, esai, hingga wawancara.

Rani mengaku sangat antusias karena ini merupakan impian yang sangat ingin dia wujudkan. “Pas aku baca email pengumumannya pagi itu, aku beneran gak nyangka dan tanganku geter pas bukanya. Aku memang sepengen itu buat ikutan ini dan waktu nyiapin berkasnya pun butuh waktu yang cukup lama. Ini momen terbesar di hidup aku karena pada akhirnya aku bisa jadi pembuka gerbang untuk mahasiswa Indonesia lainnya bisa hadir di WHA,” ujarnya.

   

Para delegasi melakukan berbagai kegiatan, antara lain menyampaikan pernyataan sebagai IPSF terhadap agenda yang dibahas WHO dan mengembangkan ide terkait hal yang dapat dilakukan untuk membantu WHO. Hal itu nantinya akan menjadi pertimbangan untuk memperbarui peraturan, contohnya komunikasi dasar konseling.

Rani mengatakan bahwa tugasnya sebagai mahasiswa farmasi, kuliahnya tetap terlaksana dengan baik di tengah posisinya mengikuti WHA tersebut. “Mungkin karena perbedaan waktu dengan negara lain justru bikin persiapan kegiatan ini tidak mengganggu akademik. Kami sering meet online malam hari untuk mengerjakan paper dan dokumen sebelum WHA,” tuturnya.

Melalui kegiatan WHA ini, Rani melihat bahwa banyak negara yang bekerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan komunitasnya. Rani menjadi semakin menghargai dan menyadari orang-orang yang berperan di bidang regulasi.

“Kegiatan ini melebihi harapanku dan membuatku banyak terbuka pada hal-hal baru. Aku belajar banyak hal dan menyadari bahwa sebagai mahasiswa ternyata banyak hal yang bisa dilakukan. Aku juga bertemu banyak orang keren yang ternyata bisa aku ajak komunikasi melalui kegiatan ini. Semoga dengan aku sebagai salah satu anak ITB yang ke sana, bisa jadi pembuka buat yang lain ikut delegasi,” ujarnya.

Reporter: Devi Berliana Pratiwi (Sains dan Teknologi Farmasi, 2021)