Prodi Elektro ITB Menuju Dunia Melalui ABET

Oleh Riza

Editor Riza

Bandung, itb.ac.id – Program Studi Teknik Elektro ITB telah mengajukan permohonan penilaian kepada ABET selaku Badan Akreditasi yang telah berpengalaman memberi akreditasi kepada berbagai program studi Universitas di dunia. Bersama dengan Teknik Fisika dan Teknik Kimia, Prodi Teknik Elektro melalui SK Rektor per Januari 2007 menyiapkan diri untuk memenuhi rekomendasi dari ABET. Dari sembilan kategori penilaian, ITB akan fokus pada perbaikan kualitas mahasiswa, fasilitas, administrasi, dan kurikulum.

ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) yang berbasis di Amerika merupakan badan nirlaba yang fokus memberi akreditasi pada program-program yang berkaitan dengan sains, komputer, keteknikan, dan teknologi. Berbeda dengan Washington Accord yang memiliki kewenangan mengakui badan akreditasi lokal melalui kesepakatan antar pemerintah (G to G), ABET langsung mengakreditasi suatu program studi di Universitas tertentu. Dipilihnya ABET, bukannya BAN PT, merupakan cara untuk go internasional. Menurut Ketua Prodi Teknik Elektro, Dr. Ir. Eniman Yunus Sy, tidak dipilihnya BAN dikarenakan lingkup BAN masih taraf nasional. Beliau juga menambahkan ketidakberdayaan BAN di level internasional karena jauhnya perbedaan kualitas antar Universitas di Indonesia. “Terlampau jauh ketimpangan antar Universitas di Indonesia“ ujarnya. Alasan ini pula yang menyebabkan Teknik Elektro tidak melakukan akreditasi melalui Washington Accord ataupun Bologna Accord, karena kedua sistem ini menghendaki tingkat pendidikan yang relatif sama antar negara yang saling mengakreditasi.

Sayangnya, karena ABET berbasis di Amerika, ITB menjadi pilihan ketiga prioritas dari ABET setelah universitas di Amerika dan Eropa. Hal ini dikarenakan terbatasnya sumber daya yang dimiliki ABET, sehingga ABET lebih memprioritaskan akreditasi di wilayah yang dekat dengan mereka. Selain itu, ABET melakukan akreditasi ke wilayah Asia baru dimulai pada tahun 2007. ITB, melalui Prodi Elektro, kemungkinan merupakan universitas pertama di Asia Tenggara yang mengajukan akreditasi.

Tahapan menuju Elektro ITB yang terakreditasi internasional merupakan tahapan panjang yang terdiri dari pengajuan permohonan pengakreditasian, penyerahan kelengkapan dokumen self-story, dan peninjauan dari tim ABET. Pengajuan permohonan pengakreditasian dimulai pada 31 Januari 2009 dan akan diminta sejumlah dokumen kelengkapan pada bulan Juni tahun yang sama. Setelah tahap tersebut selesai, suatu Universitas akan ditinjau sekitar bulan September hingga Desember oleh tim penilai dari ABET. Selanjutnya, pada bulan Januari hingga Maret 2010 akan dilakukan korespondensi antara Prodi Elektro dan ABET. Diharapkan pada sekitar bulan Juni-Agustus Program Studi Teknik Elektro ITB telah resmi terakreditasi oleh ABET.
Proses panjang tersebut sebenarnya telah bisa dimulai sejak terbitnya SK Rektor per 31 Januari 2007.

Namun, terdapat beberapa kendala yang menjadikan Elektro ITB mengundur waktu pengajuan permohonan pengakreditasian, diantaranya dosen diharuskan membuat portofolio tentang dokumentasi Mata Kuliah dan umpan balik dari mahasiswanya. Solusinya, Elektro ITB telah melakukan perbaikan dengan memberikan kuesioner yang direkomendasikan ABET kepada mahasiswa dan sarjana Teknik Elektro ITB. Kuesioner kepada mahasiswa telah dimulai sejak semester ganjil tahun ajaran 2007/2008 dan telah dilakukan sebanyak empat kali. Masalah lain adalah kurangnya fasilitas penunjang di laboratorium. Oleh karena itu, Elektro ITB telah memulai menghimpun dana dari para alumninya untuk menutupi kekurangan dana laboratorium.

Untuk menyukseskan proses pengakreditasian ini, Elektro ITB telah mengacu pada kurikulum yang direkomendasikan oleh ABET. Dalam hal proses pendidikan juga telah dibenahi dengan meminta umpan balik dari para alumni yang telah bekerja di industri dan dari industri yang mempekerjakannya.