Prof. Mikrajuddin Abdullah dan Kontribusinya Dalam Bidang Fisika Nanomaterial

Oleh Christanto

Editor Christanto

BANDUNG, itb.ac.id - Sejak lulus dari Hiroshima University Jepang pada tahun 2002, Prof. Mikrajuddin Abdullah terus menghasilkan karya-karya besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang fisika nanomaterial. Karya-karya yang dihasilkan pria kelahiran Dompu, 18 Oktober 1968 silam ini, dirujuk hingga ke level internasional, dan sebagian besar diantaranya telah dipatenkan.
Setelah kembali dari Jepang pada tahun 2004, Mikrajuddin membangun Laboratorium Sintesis dan Fungsionalisasi Nanomaterial di gedung Fisika ITB. Dengan fasilitas dan dana yang seadanya, ia kemudian mengembangkan riset-riset yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan bangsa. Riset yang saat ini difokuskan adalah pengembangan sel surya murah serta pengolahan air polusi menjadi jernih dengan menggunakan energi matahari.

Prototipe sel surya yang dibuat misalnya, telah mencapai efisiensi konversi energi matahari ke energi listrik sebesar 4%. Meskipun belum terlalu besar, sel surya tersebut lebih ekonomis dari segi harga. Jika efisiensi yang dibuat mampu mencapai 10% saja, maka dapat dikatakan telah tercipta revolusi pembuatan sel surya dan pemanfaatan energi matahari.

Riset lain yang dilakukan Mikrajuddin adalah menjernihkan air dengan energi matahari. Baik riset tentang sel surya maupun penjernihan air, hal yang penting adalah cara menemukan material yang dapat menangkap energi matahari sebanyak-banyaknya. Riset penjernihan air dilakukan dengan mencari material fotokatalis yang dapat menyerap energi matahari secara efisien.

Penyerapan tersebut menyebabkan material menjadi aktif dan melepaskan partikel-partikel yang dapat menghancurkan unsur-unsur polutan di air secara perlahan. Prosesnya cukup dilakukan dengan menjemur air di bawah sinar matahari, dan dalam jangka waktu beberapa hari air akan menjadi jernih.

Dosen Berprestasi Nasional 2010

Dengan berbagai prestasi yang membanggakan tersebut, Mikrajuddin terpilih sebagai Dosen Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2010 lalu. Dalam bidang keilmuan, ia telah merintis dan mempelopori berbagai hal untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan.

Mikrajuddin dan rekan-rekannya pernah merintis penerbitan Jurnal Nanosains dan Nanoteknologi pada tahun 2008, untuk mendesiminiasi hasil riset para peneliti tanah air dalam bidang nanosains dan nanoteknologi. Ia juga pernah merintis Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah pada tahun 2009, sebagai media pertukaran ilmu kepada guru-guru SMA agar dapat diterapkan di pengajaran.

Pada tahun 2008, Mikrajuddin dan dosen seprofesi pun pernah merintis simposium nasional bidang nanosains dan nanoteknologi, yang telah diselenggarakan empat kali, terakhir di Bali pada 23-25 September 2011 lalu. Disamping itu, ia juga merupakan penulis buku sains dan fisika sekolah dasar dan menengah. Hingga saat ini, ia telah menerbitkan 34 buku SMP dan SMA.

"Saya berkeyakinan bahwa hal-hal yang kita pandang sepele, bisa bermakna besar bagi orang lain. Jadi, mari kita sampaikan kepada orang lain hal-hal yang kita anggap penting, sekecil apa pun itu. Tidak ada makna lebih apabila kita simpan itu hanya untuk diri sendiri," ungkap Mikrajuddin, seperti yang disampaikan dalam blog pribadinya.

Materi ini disampaikan dalam Pidato Ilmiah Guru Besar ITB pada Jumat, 30 September 2011, dengan judul "Sedikit Sumbangan Bagi Ilmu Pengetahuan Dalam Bidang Fisika Nanomaterial".