Prof. Nicholas A. Phelps Mengisi Kuliah Tamu terkait Pertumbuhan dan Perencanaan Kota di SAPPK ITB
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Professor dari The University of Melbourne, Prof. Nicholas A. Phelps menghadiri kuliah tamu ITB pada Kamis (20/10/2022). Kuliah tamu ini diselenggarakan bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Aspek Pengembangan Sosial dan Komunitas, Teori Perencanaan, Perencanaan Wilayah, dan mahasiswa Ph.D., di Ruang Serba Guna Labtek IXA secara hybrid.
Prof. Nicholas mengawali presentasi dengan menjelaskan perbedaan negara-negara yang memiliki sistem fiskal terdesentralisasi dengan yang memiliki sistem tersentralisasi. Di negara yang memiliki sistem fiskal terdesentralisasi seperti US dan China, termasuk Indonesia, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang merencanakan pertumbuhan yang terjadi. Sedangkan di negara yang memiliki sistem fiskal tersentralisasi, memungkinkan adanya perencanaan lokal yang menolak adanya pertumbuhan kota lebih lanjut.
Selanjutnya Prof. Nicholas menyampaikan bahwa pertumbuhan dapat direncanakan dengan dua format yaitu direncanakan oleh pemerintah dan/atau swasta serta sistem yang direncanakan oleh pemerintah masing-masing daerah bagian.
Menurutnya, terdapat tantangan yang dihadapi saat melakukan perencanaan untuk pertumbuhan wilayah/kota yang disebabkan oleh empat kondisi yaitu: uncertainty about the future (ketidakpastian mengenai masa depan), irreversibility of development decision (keputusan dalam pembangunan), interrelatedness (keterkaitan), dan indivisibility (tidak dapat dibagi-bagi). Pertumbuhan biasa terjadi dan akan sangat terlihat di pinggiran kota.
Prof. Nicholas juga menjelaskan mengenai riset yang membahas tentang pertumbuhan wilayah kota yang terjadi di Melbourne. Salah satu pembahasan yang diangkat dalam riset tersebut adalah mengenai hubungan antara imigrasi dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan perumahan. Jika melihat yang terjadi di Melbourne, penyebab ketidakpastian pada perencanaan pertumbuhan perkotaan adalah adanya spekulasi lahan di pinggiran kota sehingga harga lahan semakin meningkat serta adanya perbedaan nilai tanah dengan yang ada di pusat kota.
Setelah pemaparan, para mahasiswa memiliki kesempatan untuk bertanya kepada Prof. Nicholas. Terdapat sekitar lima mahasiswa yang menyampaikan pertanyaannya mengenai topik yang sedang dibahas. Di akhir terdapat sesi foto bersama antara mahasiswa dengan Prof. Nicholas.
Reporter: Camilla Rosanti Budimansyah (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)