Sidang Terbuka Program Doktor ITB: I Wayan Sudarsana dan Muhammad Anshar Amran

Oleh alitdewanto

Editor alitdewanto

BANDUNG, itb.ac.id - Sidang terbuka Program Doktor kembali diadakan pada Jumat (18/02/2011) oleh Sekolah Pasca Sarjana ITB. Bertempat di Gedung Annex-ITB, I Wayan Sudarsana mendapat giliran pertama untuk mempresentasikan disertasinya yang berjudul "Bilangan Ramsey untuk Gabungan Graf". Mendapat giliran kedua, Muhammad Anshar Amran juga berhasil dengan topik disertasi "Estimasi Kondisi Padang Lamun Berbasis Transformasi Nilai Radiansi Citra Qickbird dan ALOS AVNIR-2".

Hadir sebagai ketua sidang secara berurutan ialah Prof.Doddy Sutarno, M.Sc.,Ph.D. serta Prof.Dr.A.Nanang Tyasbudi Puspito, M.Sc. Wayan memperoleh gelar doktor ini dari Prodi Matematika Fakultas Matematioka dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan dipromotori oleh Prof.Dr.Edy Tri Baskoro. Sedangkan Amran memperoleh gelar doktor dari Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB). Amran sendiri dipromotori oleh Prof.Dr.Ir.Ishak Hanafiah Ismullah, DEA.

Amran menjelaskan bahwa lamun merupakan tumbuhan berbunga yang sepenuhnya telah beradaptasi untuk hidup di bawah permukaan air laut. Tumbuhan lamun umumnya membentuk hamparan sebagai padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat terjangkau oleh cahaya matahari. Habitat padang lamun merupakan gudang hara sehingga mendukung keanekaragaman hayati dan kelimpahan hewan-hewan laut. Nilai ekonomi padang lamu sangat besar karena tingginya produksi primer di padang lamun terkait erat dengan kenaikan nilai produksi perikanan.

Pengelolaan padang lamun memerlukan informasi tentang kondisi padang lamun. Kondisi padang lamun umumnya dicirikan oleh keanekaragaman jenis vegetasi, kerapatan vegetasi, dan persentase tutupan. Informasi aktual tentang kondisi padang lamun di berbagai wilayah perairan Indonesia masih sangat kurang. Penggunaan citra satelit penginderaan jauh merupakan salah satu pilihan perangkat yang bisa digunakan dalam pemetaan padang lamun.

Teknologi penginderaan jauh, yakni pemanfaatan citra Quickbird dan ALOS AVNIR-2, diharapkan dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi padang lamun. Untuk memperoleh nilai-nilai kuantitatif kondisi padang lamun dari suatu liputan citra maka perlu dilakukan suatu transformasi yang menggambarkan hubungan matematis antara nilai radiansi citra dengan parameter kondisi padang lamun.

Amran mengambil wilayah studi penelitian di perairan sekitar Pulau Barranglompo,Pulau Barrangcaddi dan Pulau Bonetambung, Makassar. Di wilayah tersebut tumbuh padang lamun yang luas dengan persentase tutupan dan kerapatan padang lamun yang bervariasi.