Promosi Doktor ITB: Muji Harsini

Oleh

Editor

BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Pascasarjana (SPS) ITB pada Kamis, 12 Oktober, telah mempromosikan Muji Harsini, mahasiswi program studi Kimia sehingga memperoleh gelar Doktor dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam lewat surat keputusan nomor 67/K01.01.12/PPIV.12/2006. Muji yang menamatkan pendidikan sarjananya di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Airlangga, pada tahun 1987. Gelar Magister Sains dalam bidang Kimia Analitik diperolehnya tahun 1995 dari ITB. Disertasinya sendiri berjudul “Pembuatan Elektroda Komposit Polipirol/1,10-Dibenzyl-1,10-Diaza-18-Crown-6 Secara Elektropolimerisasi Sebagai Sensor Voltametri Ion Hg2+ Pada Orde Konsentrasi Pikomolar”. Promotornya, Prof. Susanto Iman Rahayu, Ph.D. berkomentar bahwa disertasi yang telah Muji susun adalah sesuatu yang baru dan masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Tentang batasan waktu dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Doktor dari ITB, Muji justru merasa senang. “Saya senang ada batasan waktu dalam menyelesaikan studi saya ini, saya justru merasa diperhatikan dan diingatkan.” Disertasi Muji adalah penelitian tentang metode baru menyensor ion merkuri pada tingkat konsentrasi yang sangat rendah, yakni pada orde konsentrasi pikomolar. Untuk mengatasi permasalahan mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk menyensor keberadaan ion merkuri dengan metode-metode yang lazim digunakan, seperti metode spektroskopi serapan atom, maka Muji pun meneliti metode baru, yakni penggunaan teknik voltametri lucutan dengan elektroda modifikasi. Elektroda modifikasi yang digunakan sendiri adalah elektroda dengan senyawa 1,10-dibenzyl-1,10-diaza-18-crown-6 sebagai ionofor(ligan)-nya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metoda ini dapat digunakan untuk menyensor ion logam Hg2+ dengan batas deteksi yang sangat rendah dan sangat selektif bahkan spesifik terhadap Hg2+. Maka metode ini pun dapat digunakan sebagai alternatif untuk memonitor raksa yang mencemari lingkungan.