Promosi Doktor ITB: Vijaya Isnaniawardhani

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Sabtu pagi, 14 Oktober 2006, Sekolah Pascasarjana ITB mempromosikan Vijaya Isnaniawardhani untuk memperoleh gelar Doktor dengan disertasi berjudul “Biostratigrafi dan Paleoekologi Berdasarkan Nannoplankton dan Foraminifera Daerah Perairan Madura Sejak Pliosen Hingga Resen.” Lulusan Program Magister Teknik Sekolah Pascasarjana ITB bidang Mikropaleontologi ini terdaftar sebagai mahasiswa Program Doktor di Program Studi Teknik Geologi ITB semenjak tahun 2001. Sebenarnya, Nannoplankton dan Foraminifera telah digunakan secara luas untuk penentuan umur sedimen (studi biostratigrafi); termasuk digunakan sebagai indikator ekologi (studi paleoekologi). Namun umumnya masih diaplikasikan di daerah subtropis. Vijaya kemudian mengadakan penelitian kajian integrasi biostratigrafi dan paleoekologi di daerah tropis, pada kala Pliesen hingga Resen, menggunakan nannoplankton dan foraminifera. Daerah yang digunakan sebagai situs penelitian dalan perairan Madura. Perairan Madura dipilih sebagai daerah penelitian karena terdapat banyak data sekunder (berupa sampel permukaan dan sampel ‘core’). Selain itu, daeran ini memiliki kandungan nannoplanton dan foraminifera yang melimpah. Berdasarkan analisis biostratigrafi menggunakan nannoplanton selama Pliosen hingga Holosen dapat diidentifikasi sepuluh zone di perairan Selatan Madura. Zona ini ditandai oleh datum pemunculan awal dan akhir spesies petunjuk, yaitu Discoaster asymmetricus, Reticulofenestra pseudoumbilica, Discoater surculus, discoaster pentaradiatus, Discoaster brouweri, Calcidiscus macintyrei, Helicosphaera selii, Gephyrocapsa oceanica, Pseudoemiliania lacunnosa dan Emiliania huxleyi. Sedangkan biostratigrafi analisis menggunakan foraminifera menunjukkan tujuh datum pemunculan awal dan akhir spesies petunjuk, yaitu Globorotalia tumida, Sphaeroidinella dehiscens, Sphaeriodinellopsis seminulina, Globigerina nepenthes, Globorotalia tosaensis, Globoratalia truncatulinoides dan Globigerina calida. Dalam analisis paleotemperatur, Vijaya dapat menentukan daerah dalam perairan Madura yang termasuk perairan hangat, agak hangat, dan sedang karena ditandai oleh kehadiaran nannoplanton dan foraminifera tertentu. Kondisi hangat ditandai salah satunya oleh nannoplankton Discoaster quinqueramus dan foraminifera Globorotalia tumida. Sedangkan temperatur sedang ditandai oleh kehadiran nannoplanton Discoaster challengeri dan Gephyrocapso mediterranea. Identik dengan penentuan temperatur, batimetri perairan madura juga dapat dicirikan oleh kelimpahan nannoplanton atau foraminifera tertentu. Penelitian Vijaya juga berhasil menarik batas Pliosen dan Plistosen berdasarkan datum pemunculan akhir Discoaster brouweri dan Gephyrocapsa omega pada batas 1,8 juta tahun lalu sesuai dengan konvensi internasional.