Raih Prestasi di Ajang IPA Convex 2018, Mahasiswa ITB Terima Ganesha Karsa di PPMB 2018

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id – Prestasi membanggkan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Tim dari Teknik Perminyakan ITB berhasil menyabet predikat “Best Presentation Student Engineering” dalam kompetisi Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition atau IPA Convex 2018 yang dilaksanakan di Jakarta, 4-5 Mei 2018 lalu.

Keberhasilan tim ini mendapat apresiasi dari ITB pada sidang terbuka Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru program sarjana yang dilaksanakan Senin (10/8/2018) lalu. Mereka mendapat penghargaan Ganesha Karsa, yaitu penghargaan Bidang Ilmiah dan Sosial Kemasyarakatan.

Tim tersebut terdiri atas Steven Chadra, William Angtony, Hadi Winarto, Yulio Aditya Nughroho dan Herianto yang merupakan mahasiswa Teknik Perminyakan. Dalam ajang IPA Convex 2018, mereka menawarkan konsep teknologi baru yakni pemanfaatan nanomaterial silika untuk mengatasi sanding (kepasiran) dalam eksploitasi migas.

Tujuan dari penggunaan nanomaterial ini adalah agar dapat masuk ke dalam pori batuan sehingga menambah sifat konsolidasi, compresive strength  batuan, dan menjadi lebih kuat terhadap kepasiran. Sebab menurut William, dalam mengolah minyak sampai dihasilkan BBM memerlukan biaya operasional yang tinggi. Biaya tinggi itu dapat ditanggulangi dengan meningkatkan efisiensi mesin maupun teknologi rekayasa seperti konsep yang ditawarkannya.

Konsep teknologi ini dicetuskan Steven dan William di bawah bimbingan Dr. Ir. Taufan Mahendrajana dosen Teknik Perminyakan. Steven dan William sengaja memilih konsep tersebut selain karena teknologi yang digunakan mudah diaplikasikan, tetapi juga bisa dijual.

Wiliiam mengatakan, tim tidak melakukan persiapan khusus untuk ikut lomba. Hanya saja dalam seminggu sekali, mereka sering menyediakan waktu untuk berdiskusi tentang riset tersebut. “Perjuangan selama lomba juga tidaklah mudah, namun dengaan koordinasi dan semangat yang kuat mereka berhasil membuktikannya,” katanya belum lama ini.

Meskipun demikian, mereka tak lantas puas dengan pencapaiannya. Mereka berharap konsep teknologi yang ditawarkan dapat diaplikasikan di lapangan  sehingga dapat mengurangi biaya operasional migas yang akan berpengaruh pada menurunnya harga jual migas.  

Sebelum meraih Best Presentation Student Engineering, William dan tim harus mengalahkan sekitar 2000 abstraksi penelitian yang telah disubmit oleh peyelenggara acara. Dari situ lalu disaring menjadi 50 abstraksi terbaik yang dinilai dari paper, performa, dan ide yang dipresentasikan di hadapan dewan juri dan pelaku bisnis migas. Setelah itu, dipilihlah  satu presentasi terbaik untuk masing-masing kategori student engineering dan geology.

Reporter: Wanna Taf'al Husna