Rapat Koordinasi Relevansi dan Produktivitas Riset Perguruan Tinggi, Dorong Riset Lebih Relevan dan Bernilai Guna Tinggi

Oleh Anggun Nindita -

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Relevansi dan Produktivitas Riset Perguruan Tinggi di Provinsi Jawa Barat pada Kamis (8/8/2024) di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Bandung.

Pada agenda ini hadir beberapa narasumber antara lain Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si.; Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek, Prof. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Arg.; Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Riefky Yuswandi, ST, M. Comm.; dan Kepala Pusat Unggulan IPTEK Pustekhan ITB, Dr. Ary Setijadi Prihatmanto, S.T., M.T.

Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk menilai relevansi riset yang dilakukan perguruan tinggi dengan kebutuhan masyarkat dan industri, mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam penerapan hasil riset perguruan tinggi, mengevaluasi kerja sama antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah di bidang penelitian, serta menyusun rekomendasi untuk meningkatkan relevansi dan dampak riset perguruan tinggi.

Direktur Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin ITB, Prof. Taufan Marhaendrajana dalam sambutannya menyampaikan bahwa perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab dalam dalam menghasilkan pengetahuan baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri. Relevansi dan produktivitas riset menjadi salah dua indikator utama yang menentukan kualitas dan dampak dari riset yang dilakukan.

"Meski begitu demikian perguruan tinggi tidak dapat berjalan sendirian, kolaborasi dengan seluruh stakeholder sebagai penerima manfaat hasil riset harus dilakukan secara erat dan berlangsung secara berkelanjutan," ujarnya.

Selain itu, perguruan tinggi harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan mengarahkan risetnya untuk memberikan solusi terhadap isu-isu kontemporer seperti perubahan iklim, kesehatan global, teknologi informasi, dan ketahanan pangan.

ITB pun bersama dengan berbagai mitra strategis terus berupaya untuk meningkatkan kualitas riset. Riset yang dilakukan di perguruan tinggi tidak hanya sebatas pemecahan masalah (problem solving), namun juga harus memiliki nilai ekonomis yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Diharapkan dengan adanya agenda ini, peserta dapat berbagi pengalaman dan pandangan untuk menghasilkan strategi dan kebijakan sehingga meningkatkan lebih baik hasil riset dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.