Menurut Akhmaloka, beberapa sumber menyatakan bahwa Asia Tenggara akan menentukan masa depan dunia. Hal ini tentunya menjadi pemicu semangat bagi ITB sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki prestasi baik di Asia untuk berkompetisi. Selain berkompetisi, ITB juga akan berkolaborasi demi kemajuan bangsa ini. Akhmaloka menambahkan bahwa kompetisi dan kolaborasi ini harus dijalankan secara intensif.
 
Akhmaloka dalam pidatonya juga menceritakan bagaimana para pemimpin universitas top di dunia ini tidak terlalu suka dengan adanya sistem pemeringkatan universitas. Hal ini diketahui karena pada International Presiden Forum, banyak pemimpin yang mengungkapkan permasalahan tersebut. "Pemeringkatan itu mau tidak mau harus dijalani, begitu juga dengan ITB. Apabila ITB tidak mengikuti satu event lomba atau pun pemeringkatan universitas, ITB mungkin tidak akan dikenal dan dirasakan hilang oleh masyarakat pendidikan di negeri ini maupun di kancah internasional," ungkap Akhmaloka.
 
 
ITB Harapan Masyarakat  

"ITB sekarang menjadi harapan masyarakat, banyak masyarakat yang menganggap bahwa semua hal dapat dilakukan oleh ITB. Saya sendiri merasa bangga dengan hal tersebut, tetapi saya juga miris dengan ini, karena dengan seperti itu masyarakat tidak terbiasa untuk mandiri. Selain itu, ITB juga memiliki keterbatasan untuk bertindak," tegas Akhmaloka mengenai ITB dalam pandangan masyarakat.
 
Di akhir pidatonya, Akhmaloka mengajak seluruh elemen yang ada di ITB ini untuk menyingsingkan lengan baju dan berjuang keras untuk kebaikan ITB agar menjadi World Class University yang berkebangsaan. Ia juga berharap agar ITB pada tahun 2011 ini dapat meraih prestasi yang lebih daripada tahun sebelumnya.