Rektor ITB Sampaikan Pentingnya Menjaga Relevansi Pendidikan Tinggi di Era Digital dalam AHEC 2023
Oleh Adi Permana
Editor Diky Purnama, S.Si.,M.Ds.
BANDUNG, itb.ac.id – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menjadi pembicara dalam ASEAN Higher Education Conference (AHEC 2023) secara daring pada Rabu, (12/072023).
Rektor mewakili ITB sebagai pionir pendidikan tinggi teknik di Indonesia dengan membawa tema “Maintaining Higher Education’s Relevance in Indonesia’s Digital Era”. Acara ini dihadiri oleh tokoh pendidikan tinggi lain dari negara-negara ASEAN.
Era pandemi Covid-19 membawa banyak dampak percepatan transformasi di banyak lini kehidupan terutama adanya kemajuan signifikan terkait digitalisasi dalam pendidikan. Perubahan positif ini membawa angin segar bagi proses pemerataan pendidikan tanpa adanya halangan waktu dan tempat bahkan pascapandemi. Tentu ini menjadi strategi bagus untuk lebih ditingkatkan dalam jangka waktu yang lama.
Menurut Prof. Reini, era setelah pandemi ini memunculkan dua pilihan di antaranya apakah kita harus kembali ke mode awal secara tradisional atau justru melanjutkan adaptasi model pembelajaran baru. Alih-alih memilih salah satunya, solusi terbaik adalah menyatukan keduanya dengan porsi yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Perkembangan digitalisasi dalam pendidikan tinggi mampu meningkatkan persaingan kebutuhan industri global yang semakin kuat. Semua mahasiswa bahkan diarahkan untuk memiliki preferensi pembelajaran yang bisa mereka personalisasikan sendiri. Akses pembelajaran baru ini menambah sumber ilmu pengetahuan mereka melengkapi apa yang tidak diajarkan di dalam kelas. Kemudahan yang sudah tersedia mendorong mahasiswa dalam meningkatkan nilai diri melalui pembelajaran berbasis digital tambahan seperti Coursera, edX, dan lain-lain.
“Universitas dituntut harus punya keseimbangan yang bagus di antara tantangan dan peluang yang ada. Itu adalah satu-satunya cara supaya bisa tetap relevan,” ucap Prof. Reini.
Fakta yang terjadi dari dahulu hingga kini adalah adanya ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia yang masih bersifat jawasentris karena aspek inklusivitas dan diversitas belum tereksekusi secara tepat. Adanya digitalisasi dalam bidang pendidikan diharapkan mampu menghilangkan dinding penghalang ini dengan akses kemudahan tidak terbatas pada waktu dan tempat yang spesifik.
Potensi yang perlu dikembangkan adalah memanfaatkan teknologi ini sebagai alat untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada mahasiswa (student-centered). Artinya adanya teknologi harus mampu menyanggupi apa yang dibutuhkan mahasiswa dalam melalui proses pembelajarannya.
Di samping makin banyaknya potensi yang bisa dimanfaatkan, perlu juga diantisipasi tantangan dan ancaman bersamaan dengan kemunculan transformasi digital ini. Prof. Reini menambahkan bahwa perlu adanya penguatan kontrol kualitas dan kebijakan dalam penjaminan mutu dan etika. Langkah ini diharapkan mampu menangani tantangan baru seperti akuntabilitas data penyimpanan, bias, dan diskriminasi dalam algoritma, serta kebutuhan untuk meningkatkan mutu keterampilan sumber daya manusia.
ITB berperan penting dalam menjembatani potensi dan ancaman ini dengan implementasi pembelajaran yang adaptif pada transformasi digital. Strategi yang selama ini jalani adalah bagaimana menciptakan ekosistem akademik yang kondusif dengan smart learning environment.
Salah satu platform yang ITB kembangkan dalam mendukung smart learning environment adalah adanya penggunaan Edunex. Edunex digadang-gadang mampu memfasilitasi mahasiswa dalam menyediakan akses kurikulum yang terintegrasi dalam bentuk Learning Management System (LMS). Platform ini sangat mendukung mahasiswa dalam memfasilitasi kebutuhan akademik yang memudahkan.
ITB sebagai pionir institusi pendidikan tinggi ASEAN aktif menjalin kolaborasi baik dalam lingkup dalam negeri maupun global. Di tingkat ASEAN, ITB berperan aktif dalam kerja sama bersama ASEAN University Network (AUN) yang berfokus pada memperhatikan isu-isu di kalangan negara ASEAN. Kemitraan ini diharapkan mampu membuka peluang dalam menjalin kolaborasi yang komprehensif di bidang riset, pendidikan, dan komunitas dalam meningkatkan keberagaman, skalabilitas, dan relevansi pendidikan.
“Kami ingin menciptakan pemimpin lokal dan global masa depan melalui kontribusi aktif dalam meningkatkan teknologi canggih dan berkolaborasi dengan berbagai mitra seperti industri,” tambah Prof. Reini.
Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin, 2020)