Reuni 35 Tahun Ikatan Alumni ITB Angkatan 1988: Hadir Menginspirasi Masa Depan Ganesha Muda
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Ikatan Alumi ITB Angkatan ’88 mengadakan acara puncak reuni ke-35 tahun, di Aula Timur ITB Kampus Ganesha, Sabtu (16/09/2023). Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 600 hadirin yang terdiri atas alumni dan mahasiswa/i aktif ITB.
Adapun serangkaian acara sebelumnya meliputi turnamen golf, turnamen biliar, penghijauan di Gunung Geulis, dan berbagai kegiatan sosial yang mendukung lingkungan.
Terdapat dua sesi dalam kegiatan puncak tersebut. Sesi pertama berupa seminar bertema "Success Hacks: Berbagi Pengalaman dan Inspirasi” dan sesi kedua berupa mentoring bersama para top leader yang mengangkat tema “Up-Close and Personal Talk With Top Leader”.
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., yang diwakili Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan pentingnya reuni sebagai kesempatan bagi alumni berkontribusi mencapai visi ITB 2025, termasuk penguatan kemampuan mahasiswa dalam critical thinking, complexity, non-linear thinking, interdisciplinary-thinking, independent learning, dan collective learning.
Sesi pertama kegiatan menjadi wadah bagi peserta mendapatkan energi positif dan pemahaman mendalam tentang kunci kesuksesan, serta menjadi bukti komitmen alumni ITB '88 berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan generasi muda.
Direktur Keuangan PT. Pertamina (Persero), Emma Sri Martini, sebagai pembicara pertama berbagi tentang modal utama kesuksesan. Dengan topik ”Thinking Big: How to Lead Fortune Global 500 Corporation,” beliau membahas triangle of success, yang mencakup pengetahuan, keterampilan pelaksanaan, dan sikap positif. Beliau juga membagikan langkah-langkah kunci untuk mencapai impian, menetapkan tujuan, dan merumuskan strategi. Beliau mengajak para Ganesha Muda tidak takut bermimpi dan mengejar kesuksesan.
Setelahnya, Manager Director SLB Indonesia, Scott Cremin, berbicara tentang pentingnya menghormati semua orang, memotivasi tim, dan memahami kekuatan tim yang beragam. Beliau mengangkat topik “Global Citizenship and Borderless Career” yang membahas pentingnya mendengarkan, memimpin dengan contoh, dan memberikan kebebasan kepada tim untuk belajar dari kesalahan.
Selanjutnya, Direktur Jenderal Perimbangan Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, membawakan seminar bertema “How Can You Lead the Troops in Your Own Style?” yang mengulas prinsip-prinsip kepemimpinan dan menekankan pentingnya kerja tim, inovasi, kerja keras, pembelajaran, dan menghargai semua anggota tim sebagai pemain berharga. Alumnus Teknik Industri ITB ’88 tersebut juga menggarisbawahi pentingnya memercayai tim untuk mengambil risiko dan tumbuh bersama.
Melalui seminar-seminar tersebut, alumni ITB '88 berharap dapat memberikan wawasan, motivasi, dan semangat kepada para Ganesha Muda ITB. Mereka percaya bahwa semangat dan kerja keras adalah kunci menuju kesuksesan yang luar biasa.
Konsultan SDM, Silvia Rianawati, yang juga alumnus ITB '88 yang menjadi mentor dalam sesi lanjutan dari "Success Hacks". Beliau berbicara tentang tujuan mereka dalam acara ini. "Kami ingin membayar kembali kepada adik-adik kami, dengan cara memberikan wawasan tentang bagaimana mencapai kesuksesan dalam dunia kerja, dan berbagi tips dan trik yang kami pelajari selama 35 tahun perjalanan kami setelah lulus dari ITB," ujarnya.
Beliau mengatakan, bekerja bukan hanya tentang kecerdasan, banyak faktor yang mendukung kesuksesan, seperti bagaimana kita membangun hubungan, tetap rendah hati, berkolaborasi, dan berkomunikasi dengan baik. “Semua faktor ini penting, dan semuanya bisa kita dapatkan sebanyak-banyaknya pada masa perkuliahan," tuturnya.
Reuni 35 Tahun Ikatan Alumni ITB Angkatan 1988 menjadi momen inspirasi dan penghargaan terhadap masa lalu, serta komitmen membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
Dengan semangat bersama, para alumni ITB ’88 membuktikan bahwa kunci menuju puncak keberhasilan adalah dengan terus berbagi, berkembang, dan mendukung satu sama lain dalam menggapai impian.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)
Editor: M. Naufal Hafizh