Emotional Intelligence Training: “How to Develop and Utilize Softskills to Bring You To the Top”
Oleh
Editor
Bandung, itb.ac.id - Hari terkahir Industrial and Engineering Physics Exhibition (IEPE), Sabtu (5/5) yang lalu, selain masih diisi dengan pameran di Campus Centre, juga diisi dengan training kecerdasan emosi yang diadakan di ruang rapat Labtek VI lantai 2. Training ini dibawakan oleh Ir. Hermanto Kosasih, MBA. Beliau adalah alumni Disika Teknik ITB angkatan 83 yang sekarang menjacbat sebagai direktur Prime Conculting. Prime Consulting sendiri bergerak dalam jasa training dan perekrutan.
Acara dimulai sekitar pukul setengah 10. Ada sekitar 50 orang peserta yang hadir dari berbagai jurusan. Training dibuka dengan games apel. Peserta diinstruksikan untuk menrauh jari telunjuk kanan ke telapak tangan kiri peserta disebelahnya. Ketika disebutkan kata apel, setiap orang harus menangkap telunjuk yang ada di telapak tangan kirinya dan mengangkat telunjuk kananya agar jangan sampai tertangkap. Ternyata, ketika permainan dimulai, kata apel baru disebutkan terakhir sehingga banyak peserta yang sudah menarik atau mangkap telunjuk sebelum kata apel. Games ini menunjukan bahwa kadang, pengetahuan akan apa yang harus dilakukan tidak menjamin pelaksanaan yang benar. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan emosi untuk menyeimbangkan pikiran, perbuatan dan perasaan.
Materi disampaikan dengan cara yang interaktif diselingi dengan permainan dan tanya jawab. Ruangan yang kondusif dan peserta yang tidak terlalu banyak membuat suasana training lebih hangat. “Bagus, tapi alokasi waktunya kurang,” Kemal(TK05) memberi komentar tentang training ini. Acara selesai sekitar pukul 1 siang, dilanjutkan dengan coffe break dan pengambilan sertifikat.
Acara dimulai sekitar pukul setengah 10. Ada sekitar 50 orang peserta yang hadir dari berbagai jurusan. Training dibuka dengan games apel. Peserta diinstruksikan untuk menrauh jari telunjuk kanan ke telapak tangan kiri peserta disebelahnya. Ketika disebutkan kata apel, setiap orang harus menangkap telunjuk yang ada di telapak tangan kirinya dan mengangkat telunjuk kananya agar jangan sampai tertangkap. Ternyata, ketika permainan dimulai, kata apel baru disebutkan terakhir sehingga banyak peserta yang sudah menarik atau mangkap telunjuk sebelum kata apel. Games ini menunjukan bahwa kadang, pengetahuan akan apa yang harus dilakukan tidak menjamin pelaksanaan yang benar. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan emosi untuk menyeimbangkan pikiran, perbuatan dan perasaan.
Materi disampaikan dengan cara yang interaktif diselingi dengan permainan dan tanya jawab. Ruangan yang kondusif dan peserta yang tidak terlalu banyak membuat suasana training lebih hangat. “Bagus, tapi alokasi waktunya kurang,” Kemal(TK05) memberi komentar tentang training ini. Acara selesai sekitar pukul 1 siang, dilanjutkan dengan coffe break dan pengambilan sertifikat.