Acara reuni ini menekankan pada konsep "persahabatan, karya dan kiprah" serta diselaraskan dengan slogan salam Ganesha milik ITB. Selain beramah-tamah dengan sesama alumni, pada reuni kali ini para alumni juga berkeliling kampus untuk melihat perkembangan kampus terkini yang ada di ITB. Berbagai gedung penelitian baru yang kini memadati area kampus semakin membuktikan bahwa dari masa ke masa ITB terus berkembang sebagai institusi riset yang terpandang di Indonesia. Meskipun berbagai lahan sudah beralih fungsi dibandingkan dengan saat para alumni berkuliah, namun beberapa bangunan masih tetap sama hingga menjadi ikon tersendiri, seperti misalnya Aula Barat dan Aula Timur ITB.

Selain itu, alumni juga turut bernostalgia dengan menjajaki kali keliling keluar kampus dan melewati Hutan Siliwangi, Sasana Olahraga Ganesha, dan bahkan hingga ke Jembatan Siliwangi yang saat ini sedang direnovasi. Tentu saja banyak kesan cerita yang penuh canda tawa, suasana sedih dan juga kisah lainnya yang dirasakan oleh setiap alumni. "Reuni ini menjadi ajang silahturahmi dan tentu saja menjadi tempat kami (para alumni) mengingat kembali kehidupan perkuliahan di ITB serta tentang hubungan persahabatan yang telah dibangun lama," tutur Ridwan Kamil dalam sesi wawancara yang disempatkan pada sela-sela acara berlangsung.

Acara reuni ini turut diwarnai dengan lantunan musik yang dipersembahkan oleh beberapa band angkatan 1990 yang kembali menampilkan nostalgia bermusiknya. Panggung musik yang didirikan di Lapangan Cinta, Campus Center Timur ITB tersebut menjadi tempat pengakhiran acara. Seluruh alumni yang ramai bersatu di lapangan tersebut dengan bersama menyanyikan lagu populer pada zaman 90-an sambil bersama-sama mengenang kisah persahabatan di ITB. Layaknya slogan, "Warna kampus boleh berbeda, namun persahabatan harus tetap sama".