Riset dan Pengembangan Digital Twin Wujudkan Kampus ITB dalam Dunia Metaverse
Oleh Asep Kurnia, S. Kom
Editor Asep Kurnia, S. Kom
BANDUNG, itb.ac.id — Forum Guru Besar ITB mengadakan Seri Kuliah Bestari secara hybrid pada Jumat (30/9/2022). Acara tersebut membahas tentang peluang dan tantangan metaverse sebagai dunia baru. Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Prof. Ir. Emir Mauludi Husni, M.Sc., Ph.D., hadir sebagai pembicara yang membawakan paparan dengan judul “Riset dan Pengembangan Metaverse di Perguruan Tinggi: Pendekatan Multidisiplin”.
Secara sederhana, Prof. Emir mendefinisikan metaverse sebagai perpaduan yang sempurna antara realitas fisik, augmented, dan virtual. Metaverse dapat dimaknai pula sebagai media sosial dalam bentuk 3D atau dunia 3D virtual dalam internet. Sebagaimana dunia virtual lain, metaverse juga tidak mengenal perbedaan jarak dan waktu. Semua orang dapat terhubung dan berinteraksi satu sama lain dalam dunia virtual metaverse di mana pun dan kapan pun mereka mau.
Rintisan proyek metaverse yang mulai banyak dikembangkan sekarang adalah digital twin. Digital twin merupakan tiruan objek dunia nyata yang dibawa masuk ke dalam metaverse dalam bentuk virtual. Komponen pembentuk digital twin antara lain perangkat fisik dan sensor, recognition system, skenario, interaksi pengguna, dan metode teknis. Adanya digital twin memungkinkan proses integrasi kondisi nyata dengan sistem komputer secara timbal balik. Objek fisik dengan objek kembaran virtualnya saling terhubung melalui sensor data serta pemrosesan pada cloud computing dan central database.
“Digital twin itu bagaimana membuat kembaran dunia fisik di dunia digital. Pengaplikasian digital twin bisa untuk lecturing, environment modelling, seminar, hingga militer,” ujar Prof. Emir.
ITB sebagai institusi yang mendorong inovasi dan perkembangan teknologi terkini telah mencoba penerapan digital twin dalam menciptakan kampus ITB versi metaverse. Langkah ini sekaligus menjadi terobosan ITB sebagai kampus Indonesia pertama yang ada di metaverse. Kampus metaverse ITB akan menjadi kampus virtual dengan grafis AAA yang dikembangkan dengan Unreal Engine. Tim inti multidisiplin yang berperan langsung dalam pengembangan proyek digital twin ITB ini antara lain:
- Prof. Ir. Emir Mauludi Husni, M.Sc., Ph.D. (STEI)
- Dr. Deni Suwardhi (FITB)
- Deny Willy Junaidy, Ph.D. (FSRD)
- Fauzan Alfi Agirahman (SAPPK)
Prof. Emir menambahkan, “Selain heritage yang kami buat menjadi digital twin, kami juga mengembangkan konten kreatif termasuk desain-desain dari mahasiswa tentang bagaimana gambaran ITB di masa depan dalam dunia metaverse.”
Pembuatan bangunan ITB metaverse menggunakan sensor 3D scanner dari LiDAR sedangkan untuk lingkungannya menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Pembangunan ITB dalam dunia virtual ini juga memperhatikan pilar-pilar pembangunan dalam perspektif makro seperti dalam dunia nyata yaitu infrastruktur, interaksi, serta ekosistem. Pada infrastructure layer sendiri terdiri dari kebutuhan dasar penunjang operasi dunia virtual yang mencakup komunikasi, komputasi, blockchain, dan penyimpanan. Dengan adanya kampus metaverse ini pengguna akan merasakan hadir secara fisik dalam dunia non fisik dalam pendidikan virtual.
“Metaverse di sini, isinya adalah riset mahasiswa, dosen, juga konten kreatif yang mengandung aspek komersial, jadi semuanya sudah ada di ITB versi metaverse.” tutur Prof. Emir di akhir sesi pemaparan.
Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)