Satu Tim Satgas ITB untuk Yogyakarta Berangkat

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Minggu Malam (28/5), ITB telah mengirimkan satu tim ke wilayah bencana, Yogyakarta dengan membawa alat penyaring air. Alat berteknologi membran ini dapat mengolah air kotor menjadi air layak minum. Alat yang sama dikirimkan ke Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada masa darurat bencana tsunami. Alat yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Bioteknologi ITB ini telah terbukti sangat berguna dalam mengatasi kekurangan air bersih di NAD. Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi ITB, Dr. Ir. Robert Manurung, turut dalam tim perdana ini. Malam ini (29/5) akan diadakan penjelasan dan pelatihan kepada para mahasiswa yang akan menjadi relawan di Yogyakarta. Rencananya, rombongan relawan pertama akan berangkat hari Kamis (1/6). Beberapa dosen dan mahasiswa ikut untuk menganalisis kondisi di sana dan merumuskan bentuk bantuan yang diperlukan. Menurut informasi terakhir, yang paling dibutuhkan saat ini selain obat-obatan adalah tenaga kerja. Malam ini juga, satgas ITB untuk Gempa Yogyakarta akan memberangkatkan lagi bantuan, di antaranya makanan. Sementara itu, hasil pengumpulan dana yang telah dilakukan oleh mahasiswa ITB sampai Minggu malam (28/5) mencapai angka empat juta rupiah. Penggalangan dana masih akan dilaksanakan dibeberapa tempat di sekitar ITB seperti di Simpang Dago dan Kebun Binatang. Posko relawan dan pengumpulan sumbangan juga sudah diaktifkan. Posko di kampus berpindah tempat dari gedung campus centre menjadi di dekat sekretariat Liga Film Mahasiswa (LFM), di depan Bank Bukopin. Untuk bantuan berupa uang, selain dapat diserahkan langsung ke posko juga dapat ditransfer. Berikut ini nomor rekeningnya: Bank BNI ITB 0102718607 a.n. Satgas ITB Penanggulangan Gempa Jogja dan Sekitarnya Bank Syariah Mandiri 0077019462 a.n Departemen PM (Keluarga Mahasiswa ITB) (gita)