SBM 2017 Memperingati Sumpah Pemuda dengan Memamerkan 107 Proyek Inovatif

Oleh Silvi Absharina Ainun Fahrizah

Editor Silvi Absharina Ainun Fahrizah

Performance Art

BANDUNG, itb.ac.id – Sejak tahun lalu SBM ITB merayakan hari Sumpah Pemuda dengan cara yang tidak biasa. Tim pengajar dari mata kuliah mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk membuat suatu proyek yang berdampak terhadap masyarakat serta sustainable. Proyek-proyek itu kemudian dipamerkan pada hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/17). Pameran dengan nama Bara Karya ini memuat 107 proyek yang telah direalisasikan mahasiswa SBM 2017 selama sebulan. 

Proyek yang dipamerkan mengangkat berbagai topik, dari musik hingga pendidikan. Ada pula proyek yang berhubungan teknologi dan fasilitas kampus. Contohnya seperti proyek Sleeping Pod. Proyek ini menyediakan sofa berpenutup kepala yang dapat digunakan sebagai area beristirahat bagi mahasiswa di lingkungan SBM ITB. Latar belakangnya tidak lain karena mobilitas mahasiswa yang tinggi menyebabkan mereka memiliki jam tidur yang sedikit. Sedangkan jam tidur yang singkat membuat para mahasiswa tidak fokus dan memilih untuk tidur pada saat kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, terdapat juga beberapa proyek mengenai workshop dan juga pendidikan. Hanya dengan membuat dua kelas workshop, beberapa kelompok berhasil menarik puluhan peserta untuk bergabung. Salah satunya adalah workshop kerajinan kulit yang diadakan oleh Rafi Abirawan dan M. Rafif Fauzan. “Kami bekerja sama dengan co-working space di daerah Dipatiukur. Workshop yang terakhir materinya membuat card holder dan pesertanya mencapai 17 orang. Responsnya cukup baik sih, meskipun kelas yang kami adakan berbayar,” ujar Rafi.

Bara Karya yang sukses menyedot 1800 pengunjung hanya dalam waktu 4 jam. Selain pameran, Bara Karya juga mengadakan talkshow dengan dua pembicara yakni Tere Liye serta Takun Arrosyid. Pada kesempatan kali ini, Tere Liye yang merupakan seorang penulis novel-novel best seller membagikan ilmunya mengenai sastra dan kiat sukses menjadi seorang penulis. Sedangkan, Takun membagikan tips dan trik saat terjun di dunia kreatif melalui videography dan cinematography.