Ecoweek 2025: Pameran Seni Prodi Kriya ITB Cirebon, Soroti Isu Lingkungan dan Keberlanjutan
Oleh Mufti Ali Farkhan - Mahasiswa Oseanografi, 2021
Editor M. Naufal Hafizh

CIREBON, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Cirebon menyelenggarakan EcoWeek 2025 di Aula Gedung A dan Gedung B, Jumat-Sabtu (17-18/1/2025). Mengangkat tema “An Event that Emphasizes on Sustainability and Environmental Issues”, EcoWeek bertujuan mendorong kesadaran mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum tentang pentingnya keberlanjutan di dunia seni dan desain. Rangkaian acara meliputi pameran seni kriya, diskusi panel, lokakarya, serta fashion show yang menampilkan karya busana mahasiswa berbasis sustainable fashion.
Ketua Pelaksana EcoWeek 2025 Rakha Danendra Rofiq menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan acara tahunan yang telah berlangsung sejak 2019. Awalnya diadakan bersama dengan mahasiswa program studi Kriya Kampus Ganesha, namun sejak 2021 EcoWeek menjadi acara khusus untuk mahasiswa prodi Kriya ITB Kampus Cirebon.
“Di tahun 2025, kami menampilkan karya akademik dari berbagai mata kuliah, mulai dari Eksplorasi Motif dan Kriya Image (semester 3), Kriya Ruang dan Kriya Fashion (semester 5), hingga Wirausaha Kriya (semester 7),” kata Rakha.

EcoWeek 2025 mengangkat tiga subtema: Multidisiplin, Sustainability, dan Inovatif. Wakil Ketua Pelaksana Ruth Puspita Maharani menuturkan acara ini melibatkan berbagai program studi lain di ITB Kampus Cirebon, seperti Teknik Geofisika, Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, Oseanografi, Teknik Industri, dan Perencanaan Wilayah dan Kota.
“Kami ingin menunjukkan bahwa seni kriya tidak lagi terbatas pada tekstil dan keramik, tetapi kini mencakup eksplorasi berbagai material dengan pendekatan multidisiplin,” kata Ruth.
Keberlanjutan menjadi fokus utama dalam karya yang ditampilkan. Mahasiswa menciptakan produk yang tidak hanya estetis, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan dan keberlanjutan untuk jangka panjang. Acara ini pun diharapkan dapat memberikan inspirasi baru bagi mahasiswa dan pengunjung dalam menciptakan karya yang inovatif.
Selain pameran, Ecoweek dilengkapi webinar oleh Hana Surya dari Threadapeutic pada 23 November 2024, dan Moh. Joko Santoso dari ULUR WIJI pada 7 Desember 2024, serta Lokakarya "Accessories Making from Ceramic Waste" di Rengganis Rumah Buku & Kopi, Cirebon, pada 17 Desember 2024.

Pada acara puncak, hari pertama EcoWeek 2025 menampilkan fashion show karya mahasiswa semester 5, talkshow dengan perajin gerabah asal Sitiwinangun, dan lokakarya "Glassic" untuk membuat aksesori dari limbah kaca. Sementara itu, hari kedua diisi dengan fashion show eksplorasi motif mahasiswa semester 3 dan talkshow dengan judul “A Little Sip from The Tea: Exploring Studios in Ceramic & Textile Sector” oleh Gita Ariyanti (Kriya, 2022) dan Yosi Afifa Ganiswari (Kriya, 2022) sebagai peserta Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) semester 5.
Acara ini mendapatkan respons positif dari berbagai pihak. Salah seorang pengunjung, orang tua mahasiswa angkatan 2022, menyampaikan kebanggaannya atas hasil karya mahasiswa yang diwujudkan dalam pameran ini. “Melihat karya mereka yang inovatif dan beragam sangat menginspirasi. Semoga acara ini terus menjadi langkah pembuka untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Reporter: Mufti Ali Farkhan (Oseanografi, 2021)