Seminar Kosmetik SUNDARAM: Soroti Tren, Tradisi, Bisnis, Regulasi, dan Wellness dalam Kosmetik

Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF ITB) menggelar seminar kosmetik bertajuk “SUNDARAM: Trends, Traditions, Business, Regulations, and Wellness” pada Sabtu (28/92024) di Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha. Acara yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan 77 tahun Sekolah Farmasi ITB ini, mengangkat tema “Inovasi dan Kolaborasi dalam Farmasi untuk Kesehatan dan Kecantikan Masa Depan.”

Acara ini menghadirkan para praktisi dan akademisi yang membahas berbagai aspek terkait perkembangan industri kosmetik di Indonesia.
SUNDARAM, diambil dari bahasa Bali yang memiliki arti kebenaran, keindahan, dan kesucian, merefleksikan keindahan yang menyeluruh tidak hanya dari aspek fisik, tetapi juga spiritual, serta hubungannya dengan alam dan kehidupan. Seminar ini mengangkat topik-topik mengenai tren terbaru, potensi kekayaan alam Indonesia, pemilihan produk yang aman, serta regulasi dan peluang bisnis dalam bidang kosmetik di Indonesia.

Ketua pelaksana acara, apt. Irianti Bahana Maulida Reyaan, S.Farm., M.Si., menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mendukung perkembangan industri kosmetik di Indonesia.

“Dengan 252 peserta yang hadir pada hari ini, yang terdiri dari profesional, praktisi, akademisi, dan mahasiswa, seminar ini diharapkan mampu memberikan informasi, wawasan, dan aplikasi dari topik terkait serta meningkatkan kesadaran akan produk kosmetik yang aman dan juga berkualitas. Untuk para peserta, semoga materi hari ini bisa meningkatkan wawasan dan juga lebih kepada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D. Beliau mengangkat pentingnya mengangkat kebanggaan lokal dalam industri kosmetik. Kemudian beliau berbagi pengalamannya saat berkunjung ke Tokyo, di mana beliau menemukan produk kosmetik yang terinspirasi dari terminologi tradisional Indonesia.

“Saya melihat ada produk kosmetik dengan merek yang menggunakan istilah ‘lululan,’ sesuatu yang sudah sangat akrab di telinga kita. Ini membuktikan bahwa budaya kita memiliki potensi yang besar untuk diangkat di pasar global. Kita harus bangga dan terus mengembangkan produk-produk berbasis kekayaan alam Indonesia,” ungkapnya.

Seminar ini turut menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang yang hadir berbagi wawasan dan pengalaman. Dari PT. Paragon Technology and Innovation, hadir dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK, yang membahas tren terbaru dalam industri kosmetik, termasuk bagaimana kosmetik halal telah menjadi fokus utama dalam pengembangan produk yang aman dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya wellness dalam menjaga kesehatan kulit, serta tantangan dan peluang di industri kosmetik halal.


Selain itu, Nuning S. Barwa, Apt., MBA dari PT. Martina Berto, menyampaikan tentang penggunaan bahan alami dalam kosmetik, serta inovasi yang dilakukan dalam menciptakan produk berbasis alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Karena menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk produk-produk kosmetik berkualitas tinggi yang ramah lingkungan.

Seorang pakar di industri kosmetik, Apt. Yuli Yulianti, juga turut hadir berbagi pengetahuan tentang perkembangan terkini, tren, dan strategi pemasaran dalam bisnis kosmetik. Sementara itu, Dr. dr. Fitria Agustina, seorang dermatolog, memberikan penjelasan ilmiah tentang struktur kulit dan cara memilih produk perawatan kulit serta makeup yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing. Kombinasi kedua topik ini memberikan peserta pemahaman yang komprehensif, mulai dari aspek bisnis hingga aspek klinis dalam industri kecantikan.

Dalam acara ini, peserta juga diajak mengenal berbagai regulasi kosmetik di Indonesia melalui paparan yang diberikan oleh perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), apt. Rita Kholilah. Ia menjelaskan prosedur yang harus dilalui oleh produsen untuk memastikan bahwa produk kosmetik yang beredar aman untuk digunakan, termasuk proses notifikasi yang ketat untuk menjaga kualitas produk hingga sampai ke tangan konsumen.

Tidak hanya itu, seminar ini juga menghadirkan demo menarik mengenai personal color analysis yang dibawakan oleh Wardah Color Expert, Nurmeylinda Sari, yang juga memberikan kiat tentang pemilihan makeup yang sesuai dengan karakteristik warna kulit masing-masing.

Dengan beragam materi yang disampaikan, seminar SUNDARAM ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi industri kosmetik lokal untuk terus berkembang, tidak hanya di pasar lokal tetapi hingga ke pasar global. ITB, melalui Sekolah Farmasi, terus berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan kolaborasi yang bermanfaat dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia kesehatan dan kecantikan masa depan.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)