Seminar Nasional “Menggagas Kemandirian dan Kesejahteraan Indonesia”, dari Ganesha untuk Indonesia
Oleh
Editor
Sabtu, 8 Juni 2007, atas kerjasama unit kegiatan mahasiswa “Majalah Ganesha” (MG) dan beberapa komunitas mahasiswa: “Ganesha Forum For Indonesia” (GFFI) dan “Garda Ganesha” (GG) mengadakan sebuah seminar nasional dengan tajuk “Menggagas Kemandirian dan Kesejahteraan Indonesia.” Seminar ini diselenggarakan di aula timur ITB, dimulai sekitar pukul 13.30 sampai sekitar pukul 17.00.
Pembicara dalam seminar ini cukup bervariasi, mulai dari teknokrat sampai aktivis. Tampak hadir siang itu Adi Sasono (Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia) yang juga merupakan alumni ITB dan pernah menjadi ketua Dema, Rama Pratama (Anggota DPR RI), Dita Indah Sari (Aktivis), Ichsanuddin Noorsy (Pengamat Ekonomi) dan Sri Edy Swasono (Guru Besar UGM). Tatang Hernas, salah satu akademisi ITB juga diundang untuk menjadi pembicara, namun karena ada acara di Program Studiny, beliau berhalangan hadir. Keliamanya memiliki pendapat dan pandangan yang khas mengenai masalah kemandirian yang dihadapi bangsa Indonesia. Walaupun berbeda-beda, namun dapat terlihat satu benang merah yang menghubungkan kelimanya, yaitu cita-cita akan kemandirian dan kesejahteraan Indonesia.
Sukmawan Nurhamda (TA 04), salah seorang panitia yang merupakan anggota MG menjelaskan, seminar ini diharapkan dapat membuka wawasan dari para peserta tentang kemandirian bangsa dan seperti apa seharusnya kemandirian itu. Seminar ini sendiri diharapkan tidak akan berlalu begitu saja. Kelanjutan dari seminar ini telah direncanakan. Pemilihan bara sumber yang beraneka ragam juga bertujuan agar masalah kemandirian ini dapat dilihat secara menyuluruh, baik makro maupun mikro.
Di akhir acara, dibacakan deklarasi oleh Hendry Sabeth(KL 04) dari GFFI dan Army Alghifari (MS04) GG yang menyatakan bahwa mahasiswa akan berkomitmen untuk membangun kemandirian dan kesejahteraan rakyat, di tengah kondisi bangsa saat ini. Baik GFFI san GG meryupakan komunitas mahasiswa ITB yang menaruh perhatian pada masalah kebangsaan. Perhatian ini ditunjukan dengan kegiatan diskusi, kajian dan juga menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk menginformasikan dan mencerdaskan sesama mahasiswa, seperti acara seminar nasional ini.
Pembicara dalam seminar ini cukup bervariasi, mulai dari teknokrat sampai aktivis. Tampak hadir siang itu Adi Sasono (Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia) yang juga merupakan alumni ITB dan pernah menjadi ketua Dema, Rama Pratama (Anggota DPR RI), Dita Indah Sari (Aktivis), Ichsanuddin Noorsy (Pengamat Ekonomi) dan Sri Edy Swasono (Guru Besar UGM). Tatang Hernas, salah satu akademisi ITB juga diundang untuk menjadi pembicara, namun karena ada acara di Program Studiny, beliau berhalangan hadir. Keliamanya memiliki pendapat dan pandangan yang khas mengenai masalah kemandirian yang dihadapi bangsa Indonesia. Walaupun berbeda-beda, namun dapat terlihat satu benang merah yang menghubungkan kelimanya, yaitu cita-cita akan kemandirian dan kesejahteraan Indonesia.
Sukmawan Nurhamda (TA 04), salah seorang panitia yang merupakan anggota MG menjelaskan, seminar ini diharapkan dapat membuka wawasan dari para peserta tentang kemandirian bangsa dan seperti apa seharusnya kemandirian itu. Seminar ini sendiri diharapkan tidak akan berlalu begitu saja. Kelanjutan dari seminar ini telah direncanakan. Pemilihan bara sumber yang beraneka ragam juga bertujuan agar masalah kemandirian ini dapat dilihat secara menyuluruh, baik makro maupun mikro.
Di akhir acara, dibacakan deklarasi oleh Hendry Sabeth(KL 04) dari GFFI dan Army Alghifari (MS04) GG yang menyatakan bahwa mahasiswa akan berkomitmen untuk membangun kemandirian dan kesejahteraan rakyat, di tengah kondisi bangsa saat ini. Baik GFFI san GG meryupakan komunitas mahasiswa ITB yang menaruh perhatian pada masalah kebangsaan. Perhatian ini ditunjukan dengan kegiatan diskusi, kajian dan juga menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk menginformasikan dan mencerdaskan sesama mahasiswa, seperti acara seminar nasional ini.