Seminar Nasional Research Community Development 2012: Talkshow Inspirasi Negeri

Oleh Edo Belva

Editor Edo Belva

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa memiliki potensi besar untuk membangun Indonesia. Keluarga Mahasiswa (KM) ITB bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM Kema) Unpad dan Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia (MITI), Research & Community Development Center (RCDC) menggelar Seminar Nasional Research Community Development 2012. Acara ini berlangsung Aula Timur ITB pada Minggu (22/04/12) kemarin.

"Seminar kali ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran pentingnya Community Development di kalangan mahasiswa," ujar Sholihati Lathifa Sakina (Oseanografi 2010) selaku ketua acara kali ini. Seminar yang mengangkat tema "Optimasi Riset dan Community Development (Comdev) Mahasiswa dalam Kolaborasi Membangun Indonesia Mandiri" ini terdiri atas dua sesi. Salah satu sesi pada seminar kali ini diisi dengan talkshow 'Inspirasi Negeri'.

Pada talkshow kali ini menghadirkan Kharudin Djenod (Pendiri PT Terafulk), Budi Gunadi Sadikin (Direktur Bank Mandiri) serta Warsito Purwotaruno (Ketua MITI). "Melalui talkshow ini, pembicara akan menunjukan pada para peserta bahwa masih banyak yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan masyarakat," ujar Tifa.

Kembangkan Indonesia Melalui Berbagai Cara

Kaharudin Djenod mendapatkan kesempatan pertama untuk berbagi pengalaman pada 484 peserta talkshow. Kaharudin menceritakan bagaimana motivasinya mendirikan PT Terafulk, sebuah perusahaan galangan kapal di Indonesia.

Menurut Kaharudin, semua usaha lain seperti usaha elektronik dan otomotif merupakan turunan dari usaha galangan kapal. Oleh karena itu berbekal pendidikan yang ditempuh di Jepang dan semangat untuk membangun Indonesia, ia kembali ke Indonesia dan mendirikan PT Terafulk.

"Pada awal saya kembali ke Indonesia, saya tidak mempunyai modal sedikitpun," ujar Kaharudin. Namun, PT Terafulk yang berdiri pada 10 November 2005 kini telah berkembang menjadi 9 perusahaan dengan omzet yang tidak sedikit. "Menurut saya, serumit-rumitnya masalah Indonesia bisa kita selsaikan jika kita memiliki keyakinan," ungkap Kaharudin.

Budi Sadikin mendapatkan sesi kedua pada talkshow ini. Budi yang juga merupakan alumni Fisika ITB angkatan 1983 menjelaskan bahwa sebenarnya Indonesia merupakan negara yang besar. "Indonesia merupakan negara yang besar dari sisi ekonomi maupun sisi sumber daya manusianya," ujar Budi. "Lebih dari 50% penduduk Indonesia berada pada usia produktif," tambahnya kemudian.

Menurut Budi, kelemahan bangsa Indonesia adalah kurang adanya kepercayaan diri pada diri kita bahwa kita adalah negara yang besar. "Kalau ingin Indonesia maju, kita harus saling bekerja sama untuk mencapai kemajuan," ungkap Budi.

Warsito mendapatkan kesempatan terkahir pada talkshow ini. Ia menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari sebagai passion hidup. "Kalau kita bisa mengaplikasikan ilmu yang kita pelajari sebagai gaya hidup, maka hal itu akan menjadi sesuatu yang ringan," ujarnya.

Warsito menceritakan bagaimana pengalamannya selama 25 tahun bergelut dengan rumus-rumus fisika. Dan hasil dari kerja keras 25 tahun tersebut adalah kini ia telah berhasil menciptakan pendeteksi kanker serta baju yang bisa menghilangkan sel kanker pada pemakainya. "Dalam dua bulan ini sudah ada lebih dari 2000 peminatnya dari seluruh dunia," ujar Warsito. Pemaparan dari Warsito mengakhiri sesi talkshow kali ini.