Sempat Gagal dan Salah Jurusan, Salma Aghnia Putri Akhirnya Bisa Kuliah di Kampus Impian ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Usaha untuk mengejar cita-cita tentu membutuhkan banyak pengorbanan. Gagal di tengah prosesnya bukan berarti usaha yang kita lakukan sia-sia. Terus berusaha dan mencoba hingga akhirnya apa yang dicita-citakan terwujud.

Semangat tersebut yang dimiliki Salma Aghnia Putri untuk menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Perjuangannya patut menjadi inspirasi. Meskipun ia gagal 2 kali, tapi Salma tetap tidak patah semangat agar bisa kuliah di kampus impiannya.

Ia bercerita, pada tahun 2021 ia sempat gagal untuk masuk Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB di pilihan pertama. Namun berhasil lolos di pilihan kedua yaitu Teknik Logistik di perguruan tinggi lain.

Sementara tahun 2022, Salma kurang beruntung karena masalah akun sehingga tidak bisa melaksanakan seleksi masuk perguruan tinggi pada tahun tersebut. Hingga akhirnya pada 2023, Salma berhasil masuk Sekolah dan Ilmu Teknologi Hayati (SITH) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Saat resmi diterima menjadi mahasiswa ITB, Salma genap berusia 21 tahun.

“Di tahun 2021, aku ikut SBMPTN, pilihan pertamanya SAPPK ITB dan pilihan keduanya di Teknik Logistik, namun keterimanya di pilihan kedua. Akhirnya aku mengambil Teknik Logistik di perguruan tinggi lain itu. Namun aku tetap ingin masuk ITB, sayangnya di tahun 2022 akun pendaftaran PTN aku bermasalah,” jelas Salma kepada Reporter ITB.

Setelah menjalani perkuliahan selama 4 semester di Teknik Logistik, Salma merasa salah jurusan. Hal itu karena ia tidak terlalu mahir di mata pelajaran fisika dan matematika. Salma mengaku jika ia lebih tertarik dengan tumbuhan dan binatang. Salma juga diketahui hobi berkebun ketika sedang di rumah. Melalui kecintaannya dalam dunia tumbuhan dan binatang, Salma yakin jika SITH ITB adalah pilihan yang tepat.

Sebelum memutuskan untuk pindah ke SITH ITB, Salma mengalami beberapa kendala. Dari akun pendaftaran PTN yang bermasalah, tugas-tugas di Teknik Logistik yang masih banyak hingga teman-teman yang menyayangkan keputusan untuk pindah jurusan. Namun, berkat tekad yang kuat dan dukungan orangtua, Salma tetap melanjutkan keputusannya untuk pindah jurusan ke SITH ITB.

Strategi belajar yang diterapkan Salma hingga berhasil masuk ITB adalah dengan menyicil try out saat memasuki semester 4. Menurutnya, SNBT tahun ini lebih dimudahkan karena ia hanya perlu mempelajari materi Tes Potensi Skolastik (TPS) tanpa harus mempelajari materi Tes Kemampuan Akademik (TKA) secara mendalam.

Ke depannya, Salma berencana untuk ikut kepanitiaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan wadah-wadah pengembangan diri lainnya. Selain itu, Salma juga berharap dirinya memperoleh IPK yang baik dan bisa mengikuti program fast track atau percepatan program studi. Hal itu ia sadari betul mengingat perbedaan usia dibanding teman-teman seangkatannya. Kendati demikian, semangat dan cerita perjuangan Salma patut menjadi inspirasi bagi kita semua.

Reporter: Angra Eni Saepa (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)