Pidato Ilmiah: Menggali Hakikat Bermatematika melalui Pengembangan Teori Kontrol
Oleh Christanto
Editor Christanto
Prof. Iwan Pranoto memulai pemaparannya dengan mengemukakan pentingnya matematika dalam kebudayaan manusia modern. Dari kegiatan keseharian manusia di tataran paling rendah sampai tinggi seperti teknologi, matematika selalu berperan penting. "Dari segi fungsinya, matematika serta kebermatematikaannya telah menyatu dengan kehidupan," ujarnya.
Adanya sifat alami manusia untuk mengendalikan lingkungan membuat ilmu tentang teori kontrol atau teori kendali semakin berkembang. Dengan adanya sistem kontrol, permasalahan klasik dalam analisis fungsional menjadi relevan, karena ada tafsirannya pada sistem kontrol.
"Sekarang teori kontrol telah meluas bukan saja dalam pemanfaatannya, tetapi juga sebagai sebuah disiplin sendiri di matematika yang berkembang meluas dan mendasar. Dalam perkembangannya ke dalam, teori kontrol geometri dan DPS (Distributed Parameter System - red) secara alamiah banyak memanfaatkan machinery dari analisis fungsional, geometri, dan topologi," ujar beliau.
Butuh Usaha
Di Indonesia sendiri, pengembangan teori kontrol di masa depan membutuhkan banyak matematikawan dan rekayasawan muda dengan pemahaman aljabar, topolagi, analisis fungsional, geometri diferensial, dan metode komputasi yang luas, utuh, dan mendalam. Penerapan teori kontrol ini juga sangat terbuka lebar di dunia industri dan Hankam.
Prof. Iwan juga berharap, pengembangan teori kontrol dan matematika selain membutuhkan usaha perbaikan terus menerus pada tingkat perguruan tinggi, juga harus dibenahi pendidikan matematika di pra-univeritas. "Dampak perbaikan pendidikan matematika secara menyeluruh akan meningkatkan kemampuan bangsa dalam pembangunan dunia dengan fokus pada era sekarang," katanya.
Dalam akhir pidatonya, Prof. Iwan menyampaikan terima kasih kepada guru besar di Majelis Guru Besar (MGB) ITB, guru semasa TK hingga SMA, para dosen semasa studi di University of Toronto dan ITB, rekan dosen, hingga orang tua, istri, dan keluarga beliau. Pidato ilmiah tersebut menjadi sesuatu yang penting dalam karirnya untuk mengingatkan kesungguhan dan pertanggungjawaban akademiknya sebagai guru besar kepada bangsa Indonesia.
Pada hari yang sama, Guru Besar Sekolah Farmasi ITB, Prof. Daryono Hadi Tjahjono juga berkesempatan menyampaikan pidato ilmiahnya. Judul pidato yang disampaikan adalah "Senyawa Tetrapirol: Prospek Sebagai Bahan Baku Obat". Klik disini untuk berita selengkapnya.
Sumber foto: fmipa.itb.ac.id