Sharing Session 5 Advisory Board Sekolah Farmasi ITB: Perjalanan Menghadapi Tantangan pada Industri Farmasi dan Kesehatan

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Industri kesehatan merupakan salah satu sektor industri yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia dari zaman ke zaman. Seiring berkembangnya kehidupan manusia, kebutuhan akan sarana kesehatan dan obat-obatan pun semakin berkembang.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, menjadi kesempatan dan juga tantangan besar untuk perkembangan industri farmasi dan kesehatan. Pada Sharing Session ke 5 dari Advisory Board Sekolah Farmasi ITB yang dihelat pada Sabtu (4/6/2022), apt. Verdi Budidarmo, S.Si memaparkan tentang bagaimana perjalanan industri farmasi dan kesehatan berjalan menghadapi berbagai tantangan.

“Berbagai tren hadir dalam perkembangan industri farmasi dan kesehatan. Mulai dari peningkatan penyakit tidak menular, pertumbuhan kelas menengah, peningkatan ekspektasi konsumen, penemuan terapi baru, fokus pada pengendalian biaya, dan inovasi digital,” terang Verdi. Berbagai perkembangan pada dunia kesehatan seperti penemuan terapi baru dan juga inovasi digital tentunya menjadi angin segar untuk kemajuan dan peningkatan efisiensi industri kesehatan.

Namun, berbagai tantangan juga hadir pada industri kesehatan. Mulai dari angka penyakit pada berbagai kalangan usia yang meningkat, ekspektasi konsumen yang semakin besar pada dunia kesehatan seperti kebutuhan akan vitamin dan suplemen, hingga urgensi untuk melakukan penghematan biaya untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan.

Maka dari itu, pemerintah Republik Indonesia menciptakan Rencana Kerja Pemerintah 2021 (RKP 2021) yang salah satu fokus pembangunannya adalah reformasi sistem kesehatan nasional. “Rencana pembangunan jangka menengah pada bidang kesehatan pemerintah untuk tahun 2020 - 2024 bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan, terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi,” papar apt. Verdi.


Dana yang dialirkan pemerintah untuk sektor kesehatan juga tidak sedikit untuk beberapa program seperti pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat, penguatan sistem kesehatan, pengawasan, obat, dan makanan, percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan kesehatan ibu, anak dan reproduksi, hingga peningkatan pengendalian penyakit.

Terakhir, apt. Verdi juga memaparkan bahwa di tengah tantangan akan digitalisasi dan hadirnya Pandemi Covid-19, industri kesehatan dan farmasi berhasil bertahan bahkan berkembang seiring meningkatnya tren digitalisasi. “Pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia, kebutuhan akan industri kesehatan, tepatnya konsultasi terkait Covid-19 dan layanan pesan-antar produk kesehatan meningkat sebesar 41%,” pungkas apt. Verdi.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)