Sholat Idul Fitri ITB
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Selasa pagi, 24 Oktober 2006, dilangsungkan Sholat Idul Fitri 1427 Hijriah di lapangan Campus Center ITB. Khutbah Idul Fitri dibawakan oleh Prof Adang Suwandi Ahmad, yang juga adalah Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. Dalam khutbahnya yang berjudul "Transformasi Ummat Pasca Aneka Bencana Berbekal Taqwa Hasil Shaum Ramadhan", Prof. Adang mengangkat pertanyaan besar, 'mengapa bangsa kita yang mempunyai banyak tanah subur dan sumber daya alam melimpah saat ini mengalami musibah kerawanan perekonomian dan akhlak.'
Selama ini, bencana demi bencana datang silih berganti. Setelah bencana, pembangunan fisik dalam kerangka memperbaiki kerusakan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan mudah daripada pembangunan sikap diri baru; perspektif baru dalam memandang alam sekitar. Menurut adang, bencana adalah fenomena alam yang juga harus dibaca dengan mata hati. Karenanya, kita harus belajar dari bencana yang sudah kita alami dan belajar bagaimana mengelakkannya atau mengurangi kerusakannya. "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaaan diri mereka sendiri" (ar-Ra'd 11)
Dengan berbekal pencapaian ibadah shaum Ramadhan, proses kepedulian dan pembelajaran terhadap bencana, serta perubahan menuju pemahaman yang lebih baik ini hendaknya dilaksanakan mulai dari diri sendiri, keluarga, dan selanjutnya dalam masyarakat secara komunal. Selain menggalakkan bagi diri sendiri dan keluarga, Adang juga mengajak umat untuk mendorong, utamanya, lembaga-lembaga pendidikan dasar dan menengah untuk mulai mengajarkan secara populer fenomena-fenomena alam beserta manfaat dan bencana yang diakibatkannya; serta juga cara penyelamatan diri. Perguruan-perguruan tinggi dapat berperan aktif dengan menerjunkan para mahasiswanya mendatangi sekolah-sekolah dasar dan menengah, serta kantor-kantor pemerintahan lokal, seperti Kantor Kelurahan. Pelatihan dalam menghadapi gempa dan bencana lainnya dapat dilakukan secara periodik dengan cara-cara yang menarik. Teknologi informasi yang telah marak di kalangan masyarakat juga hendaknya dimanfaatkan sebagai penyebar informasi dan proses pembelajaran ini. Bagi Adang, semuanya itu pun merupakan wahana beribadah kepada Allah SWT.
Tentunya semua usaha ini tidak mudah dan pasti membutuhkan pertolongan Allah. "Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu, dan jika allah membiarkan kamu, maka siapakah yang akan menolongmu (selain) dari Allah sesudah itu? Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang Mu'min bertawakkal" (Ali 'Imran 160)
Pada akhir kutbahnya, Adang mengajak agar umat bertekad menjadi yang terdepan dalam menegakkan kebenaran dan aturan Allah dan negara, dalam menumpas kebathilan yang ada pada diri kita masing-masing, dalam membangun kembali jati-diri bangsa yang tercabik-cabik dalam upaya mengubah sikap untuk mewujudkan kualitas hidup bangsa yang lebih baik. Sholat ini diakhiri oleh doa bersama yang dipimpin olehnya, memanjatkan syukur atas segala karunia-Nya dan memohonkan maaf atas segala dosa-dosa umat.