Staff Training Genshiken : Selamatkan Pasar Popular Culture Indonesia

Oleh Pengirim Lepas

Editor Pengirim Lepas

suasana saat seminar pada Minggu (20/10/13)BANDUNG, itb.ac.id - Unit Kegiatan Mahasiswa Genshiken ITB menyelenggarakan Seminar sebagai bagian dari rangkaian acara Genshiken Staff Training pada Minggu (20/10/13) di Ruang Kelas 9231, Gedung Kuliah Umum Timur ITB. Acara yang menghadirkan seorang figur kartun Indonesia, Faza ibnu Ubaydillah Salman atau lebih dikenal sebagai Faza Meonk, ini bertema "Menyelamatkan Pasar Popular Culture Indonesia".

Pasar popular culture di Indonesia sudah terlihat potensinya sejak lama. Hal itu terbukti karena di tahun 90-an, Indonesia sudah digempur oleh komik, musik, video games, dan drama dari luar negeri. Hingga saat ini, masyarakat indonesia umumnya masih menggemari karya-karya asal negara Amerika, Jepang, Korea, dan Malaysia.Lalu dimanakah karya Indonesia sendiri?

 

Mundur ke era 90-an, komik asal Indonesia masih mampu mendapat sorotan masyarkat, sebab variasi hiburan tidaklah banyak. Namun saat ini tantangan komikus Indonesia semakin berat,akibat pesatnya industri hiburan lain  seperti drama, animasi dan juga videogames. Melihat ini Faza tertantang untuk menciptakan figur kartun asli Indonesia. Faza yang merupakan orang dibalik sijuki.com memilih membuat suatu figur karena jika figure tersebut sudah terkenal dan diterima masyarakat, maka akan lebih mudah mengangkat karya-karya lain yang berkaitan dengan figure tersebut misalnya seperti komik, games, dan animasi. Strategi yang dianut Faza saat mengembangkan tokoh si Juki adalah mula-mula buatlah sesuatu yang free, dalam hal ini adalah membuat tokoh si Juki dalam komik dan disebar lewat media jejaring sosial, lalu selanjutnya setelah menggiring masyarakat untuk menyukai hal yang free tersebut dan sudah mendapat respon positif baru buatlah sesuatu yang berbayar (premium).


Peserta seminar ini diberikan tips dalam berkarya yaitu harus konsisten, kreatif-inovatif, kolaborasi, serta realistis. Selain itu juga, peserta mendapatkan motivasi agar menggali potensi industri kreatif dan dunia popular culture. "Selamat berkarya, dunia menunggu karyamu!", ujar Faza saat mengakhiri Seminar.