FGB ITB Bahas Tantangan Sains Masa Kini dan Masa Depan Terkait Perubahan Iklim

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB ITB) menggelar series webinar Future Science and Technology Talk #8 bertajuk “Perubahan Global dan Dampaknya: Menuju Pembangunan Berketahanan Iklim di Indonesia”, secara bauran melalui kanal Youtube Forum Guru Besar ITB, Jumat (26/7/2024). Dr. Tri Wahyu Hadi, M.Sc. dari Fakultas Ilmu dan Kebumian (FITB) ITB menyampaikan materi berjudul “Perubahan Iklim: Tantangan Sains Masa Kini dan Masa Depan”.

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca di suatu wilayah dalam jangka waktu yang panjang, biasanya dihitung selama 30 tahun atau lebih. Hal ini mencakup berbagai elemen seperti suhu, curah hujan, kelembapan, angin, dan fenomena cuaca lainnya yang terjadi di wilayah tersebut. Iklim dibentuk oleh interaksi kompleks antara atmosfer, laut, daratan, dan berbagai faktor lainnya seperti posisi geografis, ketinggian, dan vegetasi.

Dr. Tri Wahyu Hadi menjelaskan bahwa saat bersamaan, Iklim dapat menjadi sumber daya maupun risiko, tergantung pada bagaimana pemanfaatan dan adaptasi yang dilakukan terhadap kondisi tersebut.

Sebagai sumber daya, iklim yang stabil dan sesuai dapat mendukung berbagai sektor, seperti pertanian, yang bergantung pada pola cuaca yang konsisten untuk hasil panen yang optimal. Di sisi lain, perubahan iklim seperti peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan, dan peningkatan frekuensi bencana alam seperti banjir atau kekeringan, dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan.

Salah satu permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat global adalah perubahan iklim. Saat ini, institusi penelitian dan pendidikan tengah bekerja sama melakukan observasi iklim dengan mengamati data iklim jangka panjang, yang terdiri atas pergeseran suhu, perubahan curah hujan, serta variasi lainnya.

“Berbagai teknologi terus dikembangkan untuk mendapatkan data pengamatan dengan akurasi yang lebih tinggi dan harga yang lebih murah,” tutur Dr. Tri Wahyu Hadi, M.Sc.

Observasi iklim menghadapi sejumlah tantangan signifikan, antara lain terkait dengan ketersediaan dan aksesibilitas teknologi serta kualitas alat yang digunakan. Masalah ini mencakup tidak hanya kebutuhan akan teknologi yang canggih dan terjangkau, tetapi juga kendala dalam memperoleh data yang konsisten dan akurat. Selain itu, jumlah data yang sangat besar dan kompleks menambah kesulitan sehingga perlu solusi efektif untuk mengelola, menganalisis, dan memanfaatkan informasi tersebut secara optimal. Upaya untuk mengatasi tantangan ini sangat penting agar observasi iklim dapat dilakukan dengan lebih efektif dan memberikan hasil yang bermanfaat dalam perencanaan dan mitigasi terkait perubahan iklim.

“Institut Teknologi Bandung, melalui Forum Guru Besar (FGB) ITB, selayaknya dapat memandu pengembangan kepakaran yang bersifat lintas keilmuan agar lebih sinergis dalam menjawab berbagai permasalahan terkait dengan iklim global dan dampaknya terhadap pembangunan bangsa Indonesia di masa depan,” ujar beliau.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)