Tali Asih Artaghata SITH-R 2022, Ajarkan Anak Panti dan TPQ untuk Berani Bermimpi
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
JATINANGOR, itb.ac.id - Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Rekayasa (SITH-R) ITB 2022 melakukan kunjungan di Jatinangor, tepatnya Panti Asuhan Riyadhul Jannah Cikeruh dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Al-Jariyah Ciseke pada Sabtu (20/5/2023). Dengan tajuk Tali Asih Artaghata, kegiatan ini merupakan aksi angkatan di bidang pengajaran dan sosial.
Kegiatan di panti asuhan dimulai sejak pukul 14.00 WIB dan didominasi oleh anak SMP hingga Perguruan Tinggi. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi berjudul “Berani Bermimpi” yang membahas mimpi dan cita-cita, baik perbedaan, manfaat, urgensi, maupun sumbernya. Lebih lanjut, dipaparkan pula beberapa profil tokoh inspiratif.
Salah satu tokoh yang dikenalkan adalah Butet Manurung, seorang aktivis sosial dan antropolog Indonesia. Dia merupakan perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat adat di Indonesia. “Menurut kami, kakak ini berperawakan sederhana tapi memiliki mimpi yang besar’, ungkap Joshi, Ketua Aksi Angkatan.
Tak sampai di situ, dilakukan sesi berkelompok “kakak sahabat” di mana mentor memandu permainan "Siapakah Aku" dan mengajak peserta untuk sharing dan menuliskan nama, umur, cita-cita, hobi, dan tokoh impian di notes tempel.
Sementara itu, kegiatan di TPQ dimulai pukul 16.00 WIB dan diikuti oleh anak-anak TK hingga SMP. Materi yang diberikan berjudul “Kenapa sih sampah itu harus dikelola dengan baik?”.
Anak-anak mengetahui akibat dari sampah menumpuk dan bagaimana penanggulangan dan daur ulangnya. Semakin seru, acara dilanjutkan dengan permainan rangking 1 dan origami. Tak kalah penting, anak-anak juga diminta untuk menuliskan mimpi dan cita-cita mereka pada sesi “Laskar Mimpi”.
Joshi terkesan dengan antusias anak-anak. “Masih kecil mereka masih berani gitu utarakan mimpi mereka pas kami tanya apa mimpi kalian terus apa cita cita kalian? Mereka menjawab dengan antusias,” imbuhnya.
Pengurus TPQ, Neng sangat senang dengan bantuan yang diberikan. “Alhamdulillah anak-anak sangat antusias sekali dengan pembelajaran yang sudah disampaikan oleh kakak-kakak dari ITB. Kami sebagai dewan guru merasa sangat terbantu dan sangat berterima kasih kepada kakak-kakak,” ungkapnya.
Selain pengajaran, mahasiswa juga memberikan bantuan donasi berupa sembako dan alat tulis untuk panti sedangkan untuk TPQ, diberikan donasi dalam bentuk uang tunai. Joshi berharap ke depannya, acara-acara aksi angkatan akan sering ke panti dan TPQ lagi.
Reporter: Muh. Umar Thoriq (Teknik Pangan, 2019)
Foto: Talaghata