Talkshow OSKM ITB 2024: Membentuk Generasi Muda yang Berdaya dan Peduli Bangsa
Oleh Artanti Mirta Kusuma - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
JATINANGOR, itb.ac.id - Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB mengadakan talkshow tentang "Bangsa 1" dan "Diri" di GOR Futsal dan GOR Tenis ITB Kampus Jatinangor, Jumat (6/9/2024).
Talskhow terbagi menjadi dua sesi. Sesi 1 mengangkat tema “Your Potential, as a Human” dengan narasumber Jovial da Lopez, seorang Content Creator, Aktor, dan Penulis Naskah beserta Putri Tanjung, Director of Transmedia and Commissioner of CT Corp serta dimoderatori oleh Priyanka Puteri Ariffia, 3rd Runner Up Miss Indonesia 2024, yang juga mahasiswa aktif ITB.
Sesi ini menjelaskan mengenai aktualisasi diri dan pemahaman akan diri serta potensinya.
Salah satu cara aktualisasi diri adalah menjadi lebih fleksibel dan mencoba banyak hal. Semakin banyak mencoba, akan ada banyak pembelajaran yang bisa didapatkan. Pembelajaran tersebut nantinya dapat menjadi bekal untuk selanjutnya. Namun, perlu diperhatikan juga kapasitas kemampuan diri, jangan rakus dan serakah.
Selain itu, narasumber menjelaskan nilai-nilai yang harus dimiliki dalam menggali potensi diri, yaitu stand for you believe it, jangan mudah terbawa arus, serta menjadi orang yang pintar dan berani. Perlu juga semangat untuk terus belajar karena dengan menambah pengetahuan akan menambah sejarah yang baik, tidak membandingkan diri dengan orang lain, serta konsisten.
“Kita semua punya privilege masing-masing. Aku nggak mau dengar masalah privilege dari anak ITB. This is your privilege. ITB adalah privilege kalian,” ujar Jovial da Lopez.
Sementara itu, sesi 2, mengangkat tema “Indonesia Maju, Tantangan atau Angan” dengan narasumber Bambang Harymurti dari Tempo dan Neneng Goenadi, Country Managing Director at Grab Indonesia. Sesi ini dimoderatori oleh Reno Caesar Suwono, Menteri Koordinator Bidang Sosial dan Politik KM ITB.
AI memiliki potensi yang sangat besar untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Dengan kebijakan yang tepat dan pemanfaatan yang bijak, AI dapat menjadi kekuatan positif bagi Indonesia.
“Mengenai AI, jangan dipakai buat mencontek dan jangan untuk menyelesaikan tugas. AI digunakan untuk memperkaya apa yang kamu dapatkan. Saya percaya AI apapun tidak akan menghilangkan pekerjaan kalian apapun," ujar Bambang Harymurti.
Selain itu, dalam sesi ini dibahas mengenai tanggung jawab mahasiswa untuk terus mengasah potensi diri. Salah satu kelemahan sebagian mahasiswa adalah merasa paling hebat dan pintar. Biasanya kelemahan orang yang merasa dirinya pintar atau hebat adalah tidak ingin mendengarkan feedback dari orang. Orang yang merasa dirinya pintar jika bertemu dengan orang yang lebih hebat akan merasa frustasi. Oleh karena itu, mahasiswa perlu berusaha untuk menjadi lebih baik.
“Sistem pendidikan itu ada benar atau tidak, tidak perlu dipertanyakan. Namun, bagaimana kalian mahasiswa ITB jangan menyalahkan sistemnya dan kalian bisa belajar dan memperkaya diri sendiri. Kalau kuliah itu dasarnya. Tapi bagaimana mengembangkan itu responsibility kalian,“ kata Neneng Goenadi.
Reporter: Artanti Mirta Kusuma (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)