Talk show ITB Fair 2010: "Jangan Jadi Aktivis karena Gagal Akademis"

Oleh alitdewanto

Editor alitdewanto

BANDUNG, itb.ac.id - Sebanyak 160 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia menghadiri talkshow yang menjadi rangkaian acara ITB Fair 2010, Sabtu (06/02/2010). Tercatat, 50 universitas berpartisipasi pada acara yang akan diarahkan menjadi konferensi mahasiswa se-Indonesia ini.

Hadir sebagai pembicara pada acara yang diselenggarakan di Gedung Kuliah Bersama (GKU) ITB tersebut pemilik Taman Siswa Darmaningtyas, Pemimpin Redaksi Metro TV Sugeng Prawoto, dan pengusaha muda Anindya Noverdian Bakrie. Masing-masing narasumber membagi pengalaman dan pengetahuan mereka pada segenap peserta talk show yang bertajuk "Momentum Kolaborasi Menuju Masyarakat Indonesia yang Madiri" tersebut.

Darmaningtyas misalnya, menceritakan tentang pengalaman berorganisasinya ketika masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Ia juga memesankan agar mahasiswa sekarang tidak kehilangan semangat untuk membaca.
"Kembalilah ke buku, lupakan sms. Jangan sampai lebih  sering membeli pulsa ketimbang membeli buku," pesan beliau.

Beliau juga mengutarakan pendapatnya tentang pendidikan yang mahal dan berbasis uang. Menurutnya, jika pendidikan berawal dari uang, pada akhirnya peserta didik tersebut akan berorientasi mengembalikan biaya pendidikan tersebut sehingga melupakan esensi dari pendidikan tersebut.

Sebagai pembicara kedua, Sugeng Prawoto menegaskan kembali pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Darmaningtyas. Ia kemudian melanjutkan pembicaraan pada kekuatan media. Ia menegaskan agar mahasiswa selalu menghidupkan peran pers mahasiswa. "Bangsa ini  akan menjadi kering kalau dimensi tulis-menulis telah hilang," argumen beliau.

Lebih lanjut, Sugeng memaparkan, bahwa tulisan merupakan sebuah pertanggungjawaban intelektual tertinggi. Menuliskan ilmu pengetahuan dan pendapat lebih baik daripada sekadar mengucapkannya secara lisan.

Pembicara ketiga Anindya Bakrie baru hadir di pertengahan acara. Walau datang terlambat, amino peserta talk show sama sekali tidak berkurang menyimak kata demi kata yang keluar dari mulut Presiden Direktur PT. Bakrie Telecom dan Presiden Direktur ANTV ini. Anindya memaparkan tentang berbagai potensi yang ada di Indonesia yang berpeluang besar menjadikan Indonesia lebih bersaiang secara global.

"Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan beberapa tahun ke depan, dan kalian hidup dalam era yang penuh tantangan," kelakar dia.

Beberapa argumen juga muncul dari peserta talk show yang dipandu oleh Iwa Kartiwa ini. Seperti yang dilontarkan oleh seorang peserta dari Surabaya yang mengatakan bahwa tantangan mahasiswa aktivis saat ini adalah kuliah itu sendiri dengan berbagai aturan yang ada di dalamnya.

"Seharusnya ada jaminan bagi aktivis mendapat nilai A," kata dia yang langsung mendapat dukungan dari seluruh peserta talk show.

Sugeng Prawoto kemudian meluruskan pernyataan itu dengan halus, "Jangan jadi aktivis karena gagal di akademis," kata dia yang langsung disambut gelak tawa oleh peserta talk show.

[Nofri Andis]